No Time To Die Raup Pendapatan 284,5 Miliar di China Hingga Sabtu Kemarin, Hari Ini Bakal Melewati 8,5 Triliun di Seluruh Dunia

Indra Kurniawan | 31 Oktober 2021 | 14:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Film James Bond No Time To Die dengan mudah mempertahankan posisi No. 1 di China. Sabtu (30/10) film terakhir Daniel Craig sebagai Agen 007 James Bond membukukan pendapatan sekitar 12 juta Dolar AS atau setara 170,7 miliar Rupiah. Total sejak hari pertama tayang di Tiongkok meraih pendapatan 19.9 Juta Dolar AS atau sekitar 284 miliar Rupiah. 

Global, No Time To Die diprediksi bakal melewati 600 juta Dolar AS atau setara 8,5 triliun Rupiah. pada hari ini, Minggu (31/10). Itu akan menempatkan No Time To Die di posisi runner up yang meraih pendapatan sebesar itu sejak Jumanji: The Next Level pada Januari 2020.

Capaian lainnya, melansir Deadline, film besutan sutradara Cary Joji Fukunaga itu kini menjadi film terlaris keenam sepanjang masa di Inggris dan Irlandia, melampaui Titanic dan Star Wars: The Last Jedi dalam minggu lalu. Film ini juga memecahkan rekor lain minggu ini setelah berturut-turut meraup lebih dari 1 juta Euro atau 16,4 miliar Rupiah selama 29 hari sejak dirilis pertama kali. Ini mengalahkan rekor sebelumnya yang dipegang oleh Skyfall, Mamma Mia: Here We Go Again, dan Star Wars: The Force Awakens.

Melihat kembali ke China, penutupan bioskop di Beijing akibat dari wabah Covid yang merebak kembali minggu ini cukup mempengaruhi animo masyarakat untuk menonton. Namun, gairah menonton kembali saat No Time To Die untuk pertama kali tayang pada Kamis (28/10) tengah malam dan jumlah penonton mengalami lonjakan pada Jumat hingga Sabtu. Menjadikan No Time To Die yang terbaik untuk semua film Bond yang pernah ada. 

Hari pertama tayang regular di China, Jumat (29/10), No Time To Die meraup pendapatan 8,1 juta Dolar AS atau 115,2 miliar Rupiah (termasuk segelintir Kamis tengah malam). Ini adalah pembukaan film Hollywood terbesar ketiga di tahun 2021. Dengan raihan fantastis, No Time To Die kini membidik cuan di China di kisaran 30 juta Dolar AS atau 426,8 miliar Rupiah. (Ind)

Penulis : Indra Kurniawan
Editor: Indra Kurniawan
Berita Terkait