Jadi Music Director Pagelaran Sabang – Merauke, Kikan Namara Keluar dari Zona Nyaman

Ari Kurniawan | 26 Mei 2022 | 13:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Lima penyanyi menjalani sesi latihan jelang acara “Premiere with Live Performance - Pemutaran Video Pagelaran Sabang – Merauke”, yang rencananya digelar 3 - 5 Juni mendatang, di Ballroom Djakarta Theater, Jakarta Pusat. Mereka adalah Kikan Namara eks vokalis Cokelat, Mirabeth Sonia (Finalis Indonesian Idol X), Christine Tambunan, Taufan Purbo dan Alsant Nababan.

Kikan didapuk untuk menjalani dua peran sekaligus, yakni sebagai lead vocal dan juga sebagai music director. Diakui Kikan, dirinya sempat ragu untuk menerima tawaran sebagai MD. Namun, dukungan dari orang terdekat membuatnya percaya diri mengambil tantangan baru tersebut.

"Kita harus berani menantang diri untuk keluar dari zona nyaman," kata Kikan, kepada wartawan di sela sesi latihan di iCanStudioLive, Jalan Erlangga, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (25/5).

"Dengan support dari semua orang, ternyata aku tertarik dan menikmati peran tersebut. Meskipun sebagai music director sekaligus penyanyi stress levelnya cukup tinggi. Ini bentuk kontribusi saya dalam mencintai Tanah Air dan untuk mengingatkan kembali betapa kayanya kebudayaan Indonesia,” lanjutnnya.

Menurut Kikan, tantangan menjai music director di Pagelaran Sabang – Merauke adalah harus bisa menyampaikan esensi secara tepat dari setiap musik, lagu, dan tarian yang dipertunjukkan agar tak meleset dari konteks. 

Selain memastikan alunan musik terdengar sempurna, Kikan harus membagi fokus ketika tampil sebagai penyanyi. Karena pada saat tampil di pagelaran, selain mengharuskannya melantunkan suara merdu, Kikan juga harus berganti empat busana tradisional dengan waktu terbatas di belakang panggung.

“Setiap daerah memiliki ceritanya sendiri-sendiri, jadi tuntutan mood yang kita sajikan harus sesuai sama lagunya. Sementara di back stage aku yang paling grasak grusuk karena aku harus ganti baju sampai empat kali. Itu lumayan seru dan bikin stres. Makanya waktu awal suamiku yang jadi produser pagelaran ini ngajak aku jadi music director aku sempat ngambek dan diemin dia tiga hari,” ungkap Kikan.

Sementara itu, rasa bangga juga dirasakan Mirabeth ketika diberi kesempatan untuk terlibat dalam Pagelaran Sabang – Merauke. Penyanyi kelahiran Nabire, Papua, ini pun antusias  melakukan berbagai persiapan, mulai dari latihan vokal secara rutin hingga persiapan fisik agar mampu menyuguhkan penampilan maksimal.

“Dengan menjadi bagian dari pagelaran ini saya jadi semakin bangga menjadi orang Indonesia yang sangat kaya akan budaya dari Sabang sampai Merauke. Apalagi saya membawakan lagu tradisional yang membuat saya terpacu dan tertantang memberikan yang terbaik saat tampil di atas panggung. Dengan kembali diselenggarakan lagi di Jakarta, saya berharap pagelaran ini bisa menyebarkan energi positif dan membuat khalayak semakin cinta Tanah Air,” kata Mirabeth.

Pagelaran ini menampilkan 21 lagu daerah dan satu lagu nasional, yang dibawakan dengan apik secara bergantian oleh lima penyanyi. Ada 46 musisi tradisional dan modern yang dililbatkan, serta 135 penari yang telah berpengalaman baik di Tanah Air dan kancah internasional. 

Nama-nama besar di panggung seni pertunjukan turut ambil bagian dalam pementasan ini. Untuk urusan visual, Sandhidea Cahyo Narpati, Pulung Jati, Dian Bokir dan Rizky Dafin berkolaborasi di lini koreografi. Nuansa etnik kedaerahan juga terasa kental di pagelaran ini berkat Kidung & team di bagian penata musik tradisional serta dukungan dari Ava & Team Orchestra. Harmonisasi para pengisi acara ini disimpul dengan manis oleh sutradara Rusmedi Agus.

Sejatinya, Pagelaran Sabang – Merauke telah sukses dipentaskan secara live performance di pelataran Candi Prambanan pada akhir Maret 2022. Untuk lebih menyebarkan semangat merajut kebhinekaan, maka iForte mengadakan “Premiere with Live Performance - Pemutaran Video Pagelaran Sabang – Merauke” yang akan diselenggarakan pada tanggal 3 - 5 Juni mendatang di Ballroom Djakarta Theater, Jakarta. Pada acara ini Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI) juga turut andil untuk mempercantik busana yang dikenakan oleh para penampil di premiere tersebut.

“Melalui premiere with live performance tersebut, kami ingin menyebarkan semangat dan cinta budaya Tanah Air, terutama generasi muda sebagai harapan penerus bangsa lebih mencintai dan bangga akan kekayaan budaya Indonesia,” pungkas Silvi Liswanda, Vice President Marketing & Sales PT iForte Solusi Infotek.

Penulis : Ari Kurniawan
Editor: Ari Kurniawan
Berita Terkait