Alasan Lingua Vakum Bertahun-Tahun

Wayan Diananto | 26 Januari 2016 | 20:17 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - LINGUA kembali ke industri musik lewat project kolaborasi dengan Coboy.

Diakui, Frans Mohede, salah satu personel Lingua, wajah industri musik domestik saat initelah berubah jauh.

Kehidupan Frans dan istrinya yang juga personel Lingua, Amara, pun telah berubah. Amara kini lebih aktif di dunia seni peran. Terakhir, dia muncul di sinetron Cinta Di Langit Taj Mahal season 2 dan menjadi lawan main Cassandra Lee dalam film Tiger Boy.

Frans Mohede sediri sejak 2013, menjabat sebagai ketua Muay Thai Profesional Indonesia. Suaranya terdengar lantang mengkritisi kondisi Pelatnas muay thai Indonesia yang kala itu, tidak didukung fasilitas yang memadai. Pada Desember 2013, Frans mengusulkan agar atlet-atlet muay thai Indonesia menunda keinginan ikut SEA Games.

Lantas bagaimana dengan satu personel lainnya, Ari?

“Sejak 1999, saya masih aktif di bidang olah suara. Saya menyanyi solo dan menjadi penyiar di Bandung. Saat ini saya menjadi music director dan menyiar di radio K Lite 107,1 FM Bandung. Selain itu, saya aktif menjadi MC dan mengisi suara untuk iklan radio. Saya sudah siaran selama 15 tahun. Menyanyi itu passion saya. Sejak 1999, saya berkeyakinan tidak harus menunjukan eksistensi dengan mengeluarkan single atau menjadi front man sebuah band,” Ari berbagi cerita.

Ari kemudian mengonfirmasi rumor yang selama ini beredar bahwa Lingua bubar karena Frans dan Amara menikah. Sejumlah media kala itu mengabarkan, pernikahan beda iman itu berlangsung di Hong Kong, 1 Desember 1999. Media juga menyebut pernikahan itu tidak direstui orang tua Amara. Padahal, kata Ari, tidak demikian.

“Lingua vakum karena kesempatan rekaman sudah tidak memungkinkan. Terakhir kami merilis album Bintang. Album itu menghasilkan hit, 'Tak Kan Habis Cintaku' dan 'Aku'. Setelah itu tidak ada album baru. Kami menjalani kontrak per album dengan perusahaan rekaman. Setelah album Bintang edar, terjadi krisis ekonomi,” Ari mengingat. Krisis moneter membuat industri di hampir semua sektor goyah termasuk industri rekaman.

Harga kaset yang tadinya hanya Rp 12 ribu menjadi Rp 17 ribu bahkan sempat mencapai Rp 21 ribu. Frans dan Amara kemudian lebih dikenal di dunia akting.

Ari merintis karier broadcasting di Kota Kembang. Faktor lain yang membuat trio ini vakum menahun, susahnya mencocokkan waktu Frans dan Amara dengan jadwal Ari. 

(wyn/gur)

Penulis : Wayan Diananto
Editor: Wayan Diananto
Berita Terkait