5 Lagu Barat dengan Notasi Unik versi Yovie Widianto

Wayan Diananto | 21 Mei 2016 | 08:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Manggung dan menebar lagu cinta, dua hal yang lekat dengan kehidupan Yovie Widianto (48).

Baik bersama Kahitna, Yovie & Nuno, atau anak-anak asuhnya 5 Romeo. Bulan ini misalnya, pencipta lagu “Tak Kan Terganti” dan “Sampai Nanti” itu mengamen di South Quarter Dome, sebuah meeting point di bilangan RA Kartini, Lebak Bulus, Jakarta.

Sebelum manggung, Yovie berbagi cerita soal risiko terlalu banyak menciptakan lagu cinta.

“Salah satu risikonya, lupa. Jangankan karya orang lain, lagu ciptaan sendiri pun saya sering lupa,” aku Yovie.

Pernah, Hedi Yunus (47) memberi tahu bahwa dalam segmen berikutnya, Kahitna menyanyikan lagu “Cinta Sendiri”. Yovie terbengong dan balik bertanya, “Sebentar, 'Cinta Sendiri' yang mana, ya?” Sebelum naik panggung, Hedi bersenandung, “Biar aku yang pergi, bila tak juga pasti.” Barulah Yovie ingat. Hal serupa terjadi saat manggung di Senayan City, Jakarta. 

Kala itu, Yovie membuat kejutan dengan memberi bonus lagu. Lagu yang dipilihnya adlaah “Cinta Sudah Lewat”. Yovie memainkan intronya. Yang terjadi kemudian, Hedi merapat ke arah Yovie dan berbisik, “Yov, ini lagu apa, ya?” Penggemar membantu Hedi dengan meneriakkan lirik, “Kadang, ingin aku bertemu dan berbagi waktu yang terlalui”.

Begitu pun di ujung perbincangan, kami meminta Yovie merekomendasikan lima lagu Barat dengan melodi unik, dia berpikir sejenak.

“Saya sering lupa judul. Kalau nanti saya lupa, kamu bantu sebutkan judulnya ya,” Yovie meminta kepada TabloidBintang.

Dari lima hit berikut ini, Yovie tidak ingat judul hit milik Christina dan Ed Sheeran.

1.    “One Last Cry” (Brian McKnight)
Yovie menyukai permainan piano di lagu ini. Teknik permainannya bagus diimbangi akrobatik vokal Brian McKnight (46) yang terdengar empuk. Kombinasi dua elemen ini menjadikan “One Last Cry” (1992) salah satu yang hit terbaik yang pernah dihasilkan Brian. 

2.    “This Must Be Love” (David Foster featuring Warren Wiebe & Jeff Pescetto)
“This Must Be Love” (1990) terdengar unik karena dilandasi dua nada dasar. Yovie bilang, “Lagu dengan satu nada dasar menjadi hit itu lumrah. Lagu dengan dua nada dasar bisa meledak ke seluruh dunia itu langka.” Lagu ini karya David Foster (66), sang maestro lagu romantis, yang sangat dikagumi Yovie. Lagu ini pulalah yang menantang Yovie untuk melakukan hal serupa. Beberapa tahun kemudian, terciptalah hit abadi dari dua nada dasar, “Andai Dia Tahu”.

3.    “When You Look in My Eyes” (Jay Graydon)
Jay Graydon (66) meraih dua Grammy kategori Lagu R&B Terbaik ditambah 12 nominasi Grammy lainnya, termasuk Album Tahun Ini dan Produser Tahun Ini. Lagu “When You Look in My Eyes” (1993) milik Jay, salah satu favorit Yovie. Ia menyebut, lagu ini mempunyai susunan melodi yang menarik kuping plus permainan piano memukau. 

4.    “Reflection” (Christina Aguilera)
Tak banyak penyanyi perempuan luar negeri yang disukai Yovie. Christina Aguilera (35) adalah pengecualian. Dari belasan hit yang dilahirkan Christina, pemain keyboard Kahitna ini menyebut “Reflection” (1998) sebagai yang terbaik. “Susunan melodi lagu ini memiliki interval not menantang sekaligus bisa memperkenalkan jangkauan vokal yang dimiliki Christina sebagai pendatang baru kala itu,” Yovie berpendapat.

5.    “Thinking Out Loud” (Ed Sheeran)
Lewat “Thinking Out Loud” (2014), citra Ed Sheeran (25) sebagai pelanggan nominasi Grammy (tapi tak pernah menang) gugur. Ia membawa pulang dua Grammy. Yovie menilai kelehihan lagu ini terletak pada notnya yang bagus, sederhana, dan tidak sulit dinyanyikan. Rentang harmoni pun tidak terlalu lebar. Ajaibnya, “Thinking Out Loud” memiliki sesuatu yang baru yang tak terkatakan namun bisa dirasakan para penikmat musik.

 

(wyn/gur)

 

Penulis : Wayan Diananto
Editor: Wayan Diananto
Berita Terkait