Dewi Sandra Menerima Tawaran Kembali ke CHSI Setelah Skenario 11 Kali Revisi

Indra Kurniawan | 4 Juni 2016 | 07:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Usai disibukkan jadwal syuting yang begitu padat di CHSI—tayang di RCTI 9 Juni-29 Desember 2014 sebanyak 274 episode, Dewi membuat keputusan mengejutkan. Dia ingin istirahat.

Dewi Sandra merasa plong telah mengakhiri CHSI dengan indah. 

“Ya, saya memang melakukannya (vakum dari dunia akting). Selama vakum, saya menyibukkan diri dengan kegiatan-kegiatan yang tertunda secara pribadi. Seperti traveling, mengurus keluarga, mendalami ilmu agama, dan perjalanan-perjalanan lain yang aku harus aku alami dan lewati,” buka Dewi Sandra ditemui Bintang di lokasi syuting CHSI2 di kawasan Tanjung Barat, Jakarta Selatan, sembari menambahkan, tidak menyesali keputusannya.

Saat menikmati hidup, pertengahan tahun lalu ia bertemu lagi dengan sutradara CHSI, Maruli Ara. Kepada Dewi, Maruli mengutarakan, akan memulai syuting CHSI2 dan meminta Dewi terlibat lagi.

“Dewi, main lagi, ya?” ajak Maruli.

“Hah, main lagi? Bukannya sudah ada pemain lain, ya? Soalnya setahuku CHSI akan dilanjutkan tapi dengan pemain-pemain lain. Dan, aku oke saja,” Dewi mengonfirmasi kepada Maruli.

“Enggak, tetap harus Hana,” Maruli meyakinkan Dewi.

“Hana bagaimana? Ceritanya, kan sudah kelar!” kata Dewi bingung. “Enggak, belum kelar,” tegas Maruli.   

Di akhir episode ke-274, Hana diceritakan kembali menjanda setelah Wisnu (Teuku Ryan) meninggal dunia.

Usai berziarah makam Wisnu, Hana menyusul Bram (Ashraf Sinclair), yang akan terbang ke Malaysia setelah mendapat promosi, ke bandara.

Kepada Bram, Hana menegaskan, ia datang bukan untuk memberi harapan atau menambah beban bagi mantan suaminya. Hana hanya ingin meneruskan hidup tanpa dendam atau sakit hati serta memberikan semangat bagi Bram. Bram menganggap segala yang terjadi antara dirinya dan Hana adalah pelajaran hidup yang berharga.

“Iya, sih sebenarnya menggantung ceritanya, setelah suami Hana meninggal,” aku Dewi Sandra.

Ajakan Maruli tidak langsung diterima Dewi. Baru setelah hampir 1 tahun berlalu dan 11 kali revisi skenario, Dewi tanpa ragu lagi mengiakan.

“Aku sangat pemilih. Setelah baca revisi ke-11, ceritanya benar-benar mengena. Banyak pesan moral yang aku sendiri bisa pelajari. Dalam banget pesannya kalau dikaji dengan baik. Ini bukan sekadar hiburan, bukan sekadar drama religi percintaan. Cerita CHSI2 sublevelnya jauh lebih dalam dan lebih meaningful, juga sangat dekat dengan keseharian dan kehidupan manusia,” Dewi menjelaskan. 

Tidak lama berselang, Dewi dipertemukan dengan Ashraf, Maruli, dan penulis novel CHSI, Asma Nadia.

“Kami brainstorming lagi. Aku tanya, (sinetron) ini tujuannya apa? Nawaitu-nya (niatnya—red.)apa? Apa sekadar untuk mengejar rating atau mencari sensasi lagi? Sejak awal kami hanya ingin memberikan alternatif tontonan yang positif, tontonan yang baik, tontonan yang bisa memberikan pelajaran-pelajaran hidup supaya bisa dikaji bersama-sama. Makanya ini enggak cuma sekadar sinetron,” beri tahu Dewi.      

CHSI2 akan lebih menonjolkan kisah pertobatan Bram dan proses Hana menerima Bram kembali dalam kehidupannya.

“Orang berpikir Hana dan Bram enggak mungkin berjodoh lagi. Enggak mungkin mereka kembali. Nah, cerita sesungguhnya di buku Asma Nadia, Hana dan Bram itu akan kembali lagi. Mereka akan bersatu. Mereka soulmate. Tidak akan terpisahkan apa pun yang terjadi meski Bram telah melakukan banyak kesalahan. Tidak hanya memaafkan Mas Bram tapi (Hana) juga memaafkan dirinya,” Dewi membocorkan. 

 

(ind/gur)

Penulis : Indra Kurniawan
Editor: Indra Kurniawan
Berita Terkait