10 Fakta Warkop DKI yang (Mungkin) Anda Tidak Ketahui

Wayan Diananto | 1 Oktober 2016 | 12:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Ledakan film Warkop DKI Reborn di bioskop bulan ini membuat orang mengingat kembali sepak terjang Warkop. Sejak debut di layar lebar pada 1979, trio legendaris Dono-Kasino-Indro telah mencetak 34 film sukses. Warkop DKI menjadi jaminan box office.

Menjadi yang terlaris bukan lagi prestasi, melainkan tradisi. Indro, personel Warkop yang tersisa, mengenang kebersamaan dengan dua karibnya. Kenangan itu kami rangkum menjadi 10 fakta menarik.

1.    Balada senapan M16
Dono seorang wartawan, penulis, dan karikaturis yang tak bisa dianggap enteng. Salah satu karikatur buatan Dono yang bikin gerah pemerintah: sketsa orang berkebaya,   memakai helm, dengan menggenggam senapan M16. Di sekitarnya, ada sekumpulan rakyat. Gambar itu konon membuat koran tempat Dono bekerja dianggap masalah.

2.    Asisten begawan sosiologi
Dono salah satu asisten Begawan Sosiologi, Prof. Dr. Selo Soemardjan. Ia salah satu asisten yang paling cerdas. Selo Sumardjan memiliki dua asisten terbaik, Dono dan Prof. Dr. Paulus Wirutomo. Ketika ditawari beasiswa S-3, Dono menolak. “Kalau saya berangkat, berarti Warkop DKI bubar. Itu tidak adil untuk kalian,” ucap Dono kepada Kasino dan Indro. “Sebaiknya, saya korbankan salah satu mimpi saya demi Warkop.”

3.    Sang Konseptor
“Kasino itu bossy,” kenang Indro seraya menambahkan, “Namun, saya akui dia konseptor yang membuat Warkop DKI bertahan dan melegenda. Dialah yang mencetuskan ide, setahun idealnya Warkop membintangi tidak lebih dari dua film. Ia pula yang mengingatkan, lawakan Warkop sebaiknya tidak sok cerdas. Kalau orang Jawa bilang, Kasino itu sembada (layak membanggakan diri). Warkop everlasting itu berkat gagasan Kasino. Dia pemimpin Warkop sebenarnya. Dialah founder disamping Rudi Badil dan Mas Nano.” 

4.    Seragam putih abu-abu
Dono menjadi personel Warkop pada 1974. Indro menyusul dua tahun kemudian. Kala itu, ia masih duduk di kelas 3 SMA.

5.    Kamar khusus 
Dono dan Kasino adalah bapak sekaligus kakak bagi Indro. Mereka memotivasi Indro untuk menyelesaikan kuliah dan meraih gelar sarjana. Di lokasi syuting, Kasino kerap bertanya, “Ndro, kamu sedang ujian, ya?” Kemudian, Kasino meminta kru menyiapkan kamar khusus, agar Indro punya privasi untuk belajar. Kasino pula yang minta kepada sutradara, “Tolong minggu ini adegan buat Indro jangan terlalu banyak, biar dia memiliki waktu lebih senggang untuk belajar.”

6.    Pramuka 9 tahun
Indro sembilan tahun dibesarkan di organisasi Pramuka, dari siaga hingga penegak. 

7.    Mat Yuk!
Dono dijuluki “Mat Yuk” karena ia paling tidak betah berlama-lama di satu tempat. Misalnya, saat Dono merasa suatu pemotretan dan wawancara terlalu lama, ia akan bilang, “Yuk!” Indro dan Kasino saling pandang dan bertanya, “Yuk ke mana?” Dono balik menjawab, “Pokoknya, yuk ke mana aja, yang penting beranjak.”

8.     Film Warkop paling laris
Film Warkop paling laris adalah Maju Kena Mundur Kena. Indro mengatakan, “Zaman dulu belum ada sistem box office. Biasanya yang dihitung hanya jumlah penonton di Jakarta. Kabarnya, di Jakarta saja, Maju Kena Mundur Kena mengantongi laba bersih hingga 1,5 miliar rupiah dan meraih 600 ribu penonton. Sejumlah produser menduga, penonton Maju Kena Mundur Kena di seluruh Indonesia bisa mencapai 5 juta.”

9.    Film Warkop paling jeblok
“Kalau enggak salah, IQ Jongkok atau Setan Kredit. Sejeblok-jebloknya film Warkop tetap box office. IQ Jongkok di Jakarta saja merangkul 400 ribu penonton. Jika dijumlah jumlah penonton di seluruh Indonesia bisa sejuta,” kata Indro.

10.    Anak emas 
Film pertama Warkop, Mana Tahaaan, disutradarai Nawi Ismail. Ia dikenal “sadis” di lokasi syuting. Rata-rata pemain retake adegan 20 kali. Indro satu kali langsung beres. Karenanya, ia dijuluki anak emas Nawi. Saking sering retake, pemain lain membuat kesepakatan tak tertulis: siapa pun yang kena satu makian Nawi berhak mendapat donasi 1.000 rupiah. Jika 20 kali dimaki Nawi, artinya mendapat 20 ribu rupiah per hari, jumlah yang besar waktu itu. Alhasil, penghasilan Indro paling sedikit.

 

(wyn/gur)

 

 

Penulis : Wayan Diananto
Editor: Wayan Diananto
Berita Terkait