5 Hal yang Membuat Sinetron “Tukang Bubur Naik Haji” Panjang Umur Versi Citra Kirana

Wayan Diananto | 13 Oktober 2016 | 10:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Mengudara empat tahun di layar kaca setiap hari jelas bukan prestasi ecek-ecek bagi sebuah sinetron. Tukang Bubur Naik Haji The Series berhasil melakukannya. Jumlah episodenya hingga artikel ini disusun telah melewati 2000. Rating dan share-nya masih berada di sepuluh besar. 

Salah satu pemain Tukang Bubur Naik Haji, Citra Kirana (22) menyebut beberapa faktor yang membuat Tukang Bubur Naik Haji The Series mampu bertahan di RCTI selama bertahun-tahun.

“Pertama, suasana di lokasi syuting yang sangat kekeluargaan. Antara kru dan pemain nyaris tidak ada batasan. Tidak ada senioritas. Saat kru serta pemain bekerja sama dengan hati senang dan rasa kekeluargaan, output yang dihasilkan pun terasa tulus. Menyentuh hati penonton,” ujar Citra Kirana ketika berkunjung ke studio Bintang, Selasa (11/10) kemarin.

Kedua, syuting dilandasi niat memberikan yang terbaik. Tidak ada ambisi menggebu harus dapat rating dan share sekian. Ketiga, cerita Tukang Bubur Naik Haji dijaga sedemikian rupa agar tidak melenceng dari alur dasar. Keempat, konfliknya, ringan. Tentang kehidupan sehari-hari. Kalau tidak menonton sehari, Anda tidak akan kehilangan bagian yang esensialnya. Itu sebabnya, pemirsa selalu punya alasan untuk menonton lagi dan lagi meski absen menonton satu episode. 

“Kelima, tokoh-tokoh dalam Tukang Bubur Naik Haji sangat manusiawi. Kejahatan tokoh antagonis dalam sinetron ini tidak pernah kelewat batas. Kejahatannya masih masuk akal dan masih bisa dinalar. Sehingga, karakter antagonisnya bukannya dibenci pemirsa malah ditunggu penonton. Karakter Haji Muhidin misalnya,” simpul pemeran Rumana itu. 

(wyn/ari)

Penulis : Wayan Diananto
Editor: Wayan Diananto
Berita Terkait