Kla Project Gelar Konser Etnik Pop Menandai 28 Tahun Berkarya

Vallesca Souisa | 3 November 2016 | 07:15 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Hampir tiga tahun grup band KLa Project tak menyapa penggemar lewat pertunjukan tunggal. Akhir tahun ini, KLa Project kembali menggelar konser bertajuk “Passion, Love, and Culture”. Sebuah karya unik persembahan Adi Adrian (piano), Katon Bagaskara (vocal), dan Romulo “Lilo” Radjadin (gitar). 

Unik, karena kalau kita biasa terbuai dengan alunan pop melankolis mereka sejak tahun 1988, 15 Desember mendatang, mereka akan menyajikan nuansa etnik dalam kandungan lagu-lagunya. 

“Kita pernah bikin konsep akustik, elektronik, techno, orkes, nah sekarang kami mencoba dengan musik tradisional dan ini kali pertama KLa menggabungkan unsur musik etnik ke dalam lagu-lagu kami,” ungkap Lilo. 

Jadi bayangkan lagu-lagu seperti “Belahan Jiwa”, “Tentang Kita”, “Menjemput Impian”, diwarnai lantunan musik etnik. Ada nuansa gamelan dari berbagai daerah di Indonesia, ada suara alat musik tradisional dari daerah seperti Kalimantan, Sumatera, Jawa, Sunda, Saluang, Minang, dan lainnya.  

Dan mereka tidak sekedar menempelkan nuansa etnik pada lagu. “Biasanya, kebanyakan orang membuat musik campuran seperti ini, unsur etnik yang mengikuti nada-nada popnya. Kali ini musik kita yang mengikuti nada-nada musik tradisional,” bilang Adi. 

Konser ini akan berbeda, sarat nuansa etnik, karena ini adalah konser 28 tahun KLa berkarya di blantika musik Indonesia. Kali terakhir mereka menggelar konser adalah pada 13 November 2013, di Jakarta Convention Center. 

Diceritakan Adi, Katon, dan Lilo, untuk mengusung konser etnik ini, mereka sempat keliling di daerah pedalaman daerah Indonesia. Bersentuhan dengan alat-alat musik tradisional yang mungkin belum pernah mereka temui sebelumnya. 

"Tantangannya justru di situ. kami selalu bersemangat dan tidak berhenti mencari, juga mendalami. Kami juga tidak sekadar manggung tapi juga mengeksplorasi seniman. Kami belum pernah tahu etnik musik Indonesia apa saja, jadi sekalian belajar. Ternyata luar biasa sangat beragam, dan sensasinya beda. Musik-musik ini enggak akan kita temukan dalam keyboard secanggih apapun, enggak kita temukan pada gitar,” ungkap Adi. 

Saksikan kemegahan musik etnik dalam nostalgia lagu-lagu KLa 15 Desember di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki. Tiket dibagi dalam empat kelas: Platinum, Gold, Silver dan Bronze yang dijual dengan kisaran harga dari Rp500 ribu hingga Rp2,25 juta.

(val/ari)

Penulis : Vallesca Souisa
Editor: Vallesca Souisa
Berita Terkait