Perbedaan Junior MasterChef Indonesia dengan MasterChef Indonesia (Senior)

Abdul Rahman Syaukani | 1 April 2014 | 15:52 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - AJANG kompetisi memasak khusus anak-anak, junior masterchef Indonesia, siap digelar mulai 6 April mendatang.

Dari ratusan anak berusia antara 8 sampai 13 tahun yang mendaftar, terseleksi sebanyak 21 orang yang siap menerima tantangan dari dewan juri seperti Chef Degan, Chef Arnold dan Chef Marinka setiap minggunya.

Menurut Chef Degan, ke-21 anak yang berhasil lolos seleksi termasuk anak yang sangat berbakat dalam memasak sesuai perkembangan usia mereka.

Masing-masing memiliki keunggulan tersendiri. Ada yang unggul membuat masakan lokal.  Tapi ada juga yang kuatnya meracik masakan luar.

Sebelumnya, RCTI juga menggelar MasterChef Indonesia sebanyak 3 season secara berturut-turut. Pesertanya adalah orang dewasa.  Lalu apa perbedaan MasterChef Indonesia dan Junior MasterChef Indonesia?

“Soal tantangan sebenarnya kita perlakukan sama seperti yang dewasa. Tapi mungkin kita harus menggunakan judging yang bisa memotivasi anak-anak,” tutur Cher Degan, yang juga juri MasterChef Indonesia (senior) di gedung RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa (1/4)

Yang juga berbeda adalah dari waktu. Seumpama dewasa memerlukan waktu 1,5 jam lamanya, makan anak-anak bisa lebih dari itu.

“Dari sisi timing juga beda. Kalau dewasa seumpama 1,5 jam, anak-anak bisa lebih dari itu karena garak anak-anak juga beda,” timpal tambah juri lainnya, Chef Arnold.

Perbedaan lainnya, agar semangat anak-anak tidak drop gara-gara dieleminasi, maka yang dieleminasi sebanyak dua orang sekaligus.

(man/gur)

Penulis : Abdul Rahman Syaukani
Editor: Abdul Rahman Syaukani
Berita Terkait