Sepanjang 2016, Falcon Pictures Sumbang 12 Juta Penonton Film Indonesia di Bioskop

Ari Kurniawan | 12 Februari 2017 | 03:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Tahun 2016, market share film nasional di jaringan bioskop 21 mencapai 32 persen. Ini meningkat 12 persen dari tahun sebelumnya. Di tahun tersebut, jumlah penonton film Indonesia pun meningkat lebih dari 100 persen. Pada 2015, jumlah penonton Indonesia secara nasional tercatat16,2 juta, sementara di tahun 2016 jumlah penonton melonjak hingga 34,5 juta. Data tersebut disampaikan oleh Coorporate Secretary XXI, Catherine Keng.

Menurut Catherine, ada beberapa faktor yang membuat jumlah perolehan penonton film Indonesia meningkat. Salah satunya adalah semakin banyaknya film Indonesia yang diproduksi dengan sangat baik oleh para produser film Indonesia.

"Hal ini juga berarti para produser banyak membuat film yang disukai oleh masyarakat. Demikian pula dengan seleksi yang kami lakukan (Jaringan bioskop 21), tidak sembarangan film bisa tayang. Banyak pertimbangan agar masyarakat film juga memperoleh tontonan yang bermutu, menghibur, serta memuaskan," ungkapnya.

Sepuluh film terlaris 2016 semuanya meraih lebih dari 1 juta penonton. Rumah produksi Falcon Pictures paling banyak menempatkan filmnya di daftar tersebut. Ada Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1, My Stupid Boss, dan Comic 8 Casino Kings Part 2. Ditambah film Sabtu Bersama Bapak, secara keseluruhan Falcon Pictures mengumpulkan 12 juta penonton, atau 35 peren dari total 34 juta penonton di 2016.  

"Kelebihan Falcon, yang saya lihat berani belajar, membuka mata dan hatinya, terkait industri film di Tanah Air, termasuk mengeksekusi ide-ide tertentu yang dipandang menarik. Bahkan, ide liar marketing-pun berani dieksekusi oleh Falcon. Ini yang mungkin tidak berani dilakukan oleh PH lain,” ungkap Catherine Keng.

Lebi lanjut Catherine menyatakan, sudah saatnya film bagus harus memasuki tahap promo yang baik pula. "Untuk bagian promo ini, Falcon Pictures saya kira adalah pelopor, yang melihat bahwa promo sama pentingnya dengan produksi."

(ari/ari)

Penulis : Ari Kurniawan
Editor: Ari Kurniawan
Berita Terkait