Kedatangan SNSD Dikritik, Ini Kata Panitia Countdown Asian Games 2018

Andira Putri | 15 Agustus 2017 | 19:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Kehadiran Taeyeon dan Hyoyeon SNSD dalam Countdown Asian Games 2018 di Monas, Jakarta dan Benteng Kuto Besak, Palembang, Sumatera Selatan pada Jumat (18/8) sempat mengundang kritikan netizen.

Banyak netizen merasa pemerintah seharusnya memprioritaskan musisi lokal ketimbang internasional seperti SNSD. Sejumlah protes sempat beredar di media sosial. Salah satunya datang dari psikolog Elly Risman. Elly Risman sempat menyebut SNSD sebagai "simbol seks dan pelacuran" meski ia akhirnya meminta maaf.

Kritikan netizen ditanggapi dengan diplomatis oleh penyelenggara Countdown Asian Games 2018. Erick Thohir selaku Ketua Panitia Pelaksana Pesta Olahraga Bangsa Asia (INASGOC) menilai kehadiran musisi internasional sebenarnya sesuai dengan visi acara.

"Ini kan era globalisasi jadi harus dari dua arah. Kita kasih lihat budaya kita lalu orang luar juga kasih lihat budaya mereka ke kita," terang Erick Thohir dalam konferensi pers di Wisma Serbaguna, Senayan, Jakarta, Selasa (15/8).

Kemudian Erick Thohir juga menegaskan musisi internasional merupakan pengisi acara Countdown Asian Games 2018 bukan Kemerdekaan Indonesia sehingga seharusnya tidak menjadi masalah.

"Ini (kehadiran musisi internasional) buat Asian Games bukan Kemerdekaan Indonesia. Itu adalah sesuatu yang beda. Asian Games ini pesertanya 45 negara dengan slogan Energy of Asia," tegas Erick Thohir

Meski musisi internasional turut meramaikan, Erick Thohir meyakinkan jika musisi lokal seperti Raisa, Tulus, Nidji, Rizky Febian hingga Ikke Nurjanah tetap akan mendominasi Countdown Asian Games 2018. "Komposisi penampilan nanti musisi lokal 80% lalu musisi luar 20%," kata Erick Thohir.

(dira/ray)

Penulis : Andira Putri
Editor: Andira Putri
Berita Terkait