Promotor Jelaskan Kronologi Pembatalan Konser Paramore di Indonesia

Andira Putri | 19 Februari 2018 | 22:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Pihak promotor MCM Live dan Sonic Live Asia menjelaskan kronologi pembatalan konser Paramore di Indonesia. Konser bertajuk Paramore: Tour Four ini seharusnya digelar di ICE BSD, Tangerang, Jumat (16/2).

Konser Paramore batal karena kondisi kesehatan vokalis Hayley Williams yang memburuk saat tiba di Indonesia. Hayley Williams menderita infeksi tenggorokan dan saluran pernafasan atas.

Awalnya pihak promotor mengaku tidak mengetahui masalah kesehatan Hayley Williams. Tidak ada informasi dari manajemen Paramore saat mereka mendarat pada Kamis (15/2).

"Semenjak Paramore mendarat di Jakarta pada Kamis pagi, pihak promotor tidak mendapat pemberitahuan dari manajemen terkait kondisi Hayley yang membutuhkan atensi medis secara khusus. Pemberitahuan kondisi Hayley yang tidak memungkinkan untuk tampil baru dikomunikasikan pada Jumat (16/02) pagi," berikut pernyataan pihak promotor melalui siaran pers, Senin (19/2).

Setelah mengetahui masalah Hayley Williams, pihak promotor langsung mendatangkan tim dokter. Mereka hendak memeriksa keadaan vokalis Paramore ini.

"Selanjutnya pihak promoter langsung bergegas membawa tim dokter untuk memeriksa keadaan Hayley. Ada rentang waktu disaat hasil pemeriksaan tim dokter pada pagi hari hingga diambil keputusan bersama untuk mengeluarkan pernyataan resmi di siang harinya," berikut keterangan lanjutan promotor.

Konser Paramore pun dibatalkan. Namun, pihak promotor tidak bisa langsung mengumumkannya kepada publik. Mereka masih harus berdiskusi dengan pihak manajemen Paramore serta pemilik venue (ICE) dan ticketing (BookMyShow Indonesia).

"Semua itu butuh waktu. Sampai akhirnya sekitar pukul 3 sore, kami baru bisa memutuskan untuk memberikan pernyataan resmi. Tentunya dengan koordinasi yang telah disepakati oleh semua pihak," kata Oktoberi Surbakti selaku perwakilan MCM Live.

Tiket konser Paramore akan dikembalikan oleh BookMyShow Indonesia. Seluruh proses dilakukan paling lambat selama dua minggu.

(dira/ray)

Penulis : Andira Putri
Editor: Andira Putri
Berita Terkait