Syuting Film Jelita Sejuba, Putri Marino Lebih Banyak Stres Ketimbang Bahagia

Wayan Diananto | 12 April 2018 | 19:10 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Putri Marino (24) sedang bungah. Pada hari kedua penayangan, layar film Jelita Sejuba ditambah. Bagi Putri Marino, ini kabar baik yang mampu membayar kerja kerasnya selama syuting. Ia mengenang, syuting Jelita Sejuba penuh tantangan. Putri Marino yang berasal dari Bali mesti berdialek Melayu. Selain itu, harus merasakan hidup Sharifah, karakter yang diperankannya.

"Ada suatu hari dimana dinamika emosinya fluktuatif. Di film ini, saya kebanyakan stres ketimbang bahagia. Sharifah lebih sering ditinggal suami. Di lokasi syuting, saya rajin ngopi karena syutingnya sampai subuh, biar melek, dan terpapar angin laut. Ini membuat saya demam bercampur migrain. Dokter mendiagnosis saya kena tifus, mesti istirahat dua malam," kenang Putri Marino dalam wawancara empat mata dengan tabloidbintang.com di Jakarta.

Meski harapan untuk mencetak box office kecil, Putri Marino optimistis filmnya bisa bertahan lama di jaringan bioskop. Tiga tahun terakhir, jumlah penonton film Indonesia terus menanjak. Putri Marino sadar mengumpulkan 6 juta penonton bukan hal mustahil. Itu terbukti lewat Dilan 1990 dan Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1. Putri Marino berharap produksi film Indonesia jangan sebatas memenuhi kuota melainkan memperbanyak ragam genre.

"Semoga makin banyak isu aktual yang diangkat sehingga setelah menonton, penonton mendapat perspektif baru," ujar Putri Marino. Disinggung kemungkinan membintangi sinetron, ia menggeleng. "Teman-teman saya banyak yang syuting sinetron. Saya tahu pola kerjanya bagaimana. Saya lebih dulu berkenalan dengan film, jadi ingin konsisten di layar lebar," pungkasnya.

Penulis : Wayan Diananto
Editor: Wayan Diananto
Berita Terkait