Sinopsis Fitri ANTV Hari Ini Senin 5 Agustus 2019 Episode 55

Panditio Rayendra | 5 Agustus 2019 | 13:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Sinopsis Fitri ANTV Hari Ini Senin 5 Agustus 2019 Episode 55

HILDA berada di luar Rumah DAFI dan dia akan masuk ke rumah saat melihat ARYO keluar dengan ALYA, NINA dan SARAH. ARYO meminta NINA dan SARAH mengantar ALYA pulang. ARYO akan ke rumah sakit menjenguk FITRI dan BILQIS. NINA nanya DHARMA gimana, dan ARYO bilang kondidinya kritis juag, tak berbeda dengan FITRI dan BILQIS. HILDA terkejut. HILDA lalu bergerak menjauh dari sana. ARYO pergi ke mobil.

DHARMA terbaring tak sadarkan diri, dia terhubung ke mesin EKG, masker oksigen di wajahnya dan semuanya.

HILDA bergegas menyusuri koridor, dia bergegas ke resepsi. Tampak BAMA sedang berbicara dengan seorang perawat dan mereka saling tidak menyadari masing-masing. BAMA nanya ruang DHARMA dan Perawat menunjukkannya.

FITRI dan BILQIS berbaring di tempat tidur yang ditutupi dengan lembaran plastik seperti kotak untuk menjaga suhu panas, dan dibungkus dengan selimut yang sangat tebal.

DAFI menyaksikan dengan sedih. ARYO berjalan menyusuri koridor menuju ruang ICU.

Sinopsis Fitri ANTV Hari Ini Senin 5 Agustus 2019 Episode 55

BAMA berdiri di luar ICU, memperhatikan DHARMA yang masih belum sadar. BAMA lalu melihat sekeliling dan dia berjalan ke ICU.

HILDA akan memasuki area ICU tetapi perawat menghentikannya atas permintaan anak pak DHARMA. HILDA khawatir. Sementara ARYO melihat HILDA di sana, wajahnya tampak tegas.

NINA, SARAH dan ALYA baru saja mencapai rumah ARYO, pelayan datang dan memberikan NINA amplop besar untuknya. NINA terkejut.

NINA bergerak menjauh dari tempat tersebut dan wajahnya menegang.

NINA masuk ke kamar dan dia membaca isi dari amplop. Dia membaca surat.

OS. NINA.

Dear Nina ..

Ini Pak Firman, kamu mungkin mengenal saya sebagai ayah Alya dan pengacara Pak Aryo, tetapi saya kenal kamu dan ibumu sudah lama.

NINA kaget membaca surat itu.

Dan kemudian dia menemukan foto ibunya dengan Firman muda.

NINA kaget.

Tampak BAMA berdiri di samping tempat tidur DHARMA, ia menatap DHARMA. Dia mengambil bantal. BAMA melepas masker oksigen dari wajah DHARMA.

Wajah DHARMA saat dia mulai terengah-engah dan wajah BAMA tampak sudah bertekad untuk menghabisi DHARMA.

BAMA menyaksikan DHARMA gemetar dan terengah-engah dengan ekspresi tegas di wajah BAMA. Lalu BAMA mundur lalu pergi. BAMA bergegas menyusuri koridor saat HILDA menyelinap keluar dari ruang perawat dengan berpakaian perawat dengan masker di wajahnya, dan ia menabrak BAMA dan HILDA terkejut melihatnya. BAMA gagap meminta maaf dan pergi. HILDA bergegas pergi.

 

Di dalam ICU, DHARMA berhenti bergetar, mesin EKG di sebelahnya berbunyi keras. Seolah-olah DHARMA akan mati dan HILDA muncul di pintu dan dia terkejut, dia berteriak pada DOKTER dan dia berlari ke dalam ruangan dan memakaikan masker oksigen kembali pada DHARMA. DOKTER dan PERAWAT bergegas masuk. HILDA (yang berpura-pura menjadi perawat) berdiri di samping tempat tidur DHARMA. Dia berbisik pada DHARMA agar DHARMA kembali tersadar. DOKTER dan PERAWAT mencoba menghidupkan kembali DHARMA, mereka menggunakan defibrillator – alat kejut.

Sinopsis Fitri ANTV Hari Ini Senin 5 Agustus 2019 Episode 55

DAFI duduk di sebelah FITRI, mengenakan jubah steril di ruang lembaran plastik yang dipanaskan dan dia terus berdoa. DOKTER bicara dengan DAFI. Tim dokter bisa menyelamatkan tangan dan kaki FITRI, tetapi ia akan memiliki masalah jangka panjang dengan jantungnya, karena udara yang sangat dingin yang ia alami di truk pembeku itu, jantungnya bekerja ekstra. Dia akan membutuhkan obat jangka panjang untuk jantungnya, mungkin seumur hidupnya. DAFI kaget mendengar hal tersebut namun berusaha tegar. Sementara Di bangsal DHARMA, dokter masih berusaha menyelamatkan hidup DHARMA.

 

Di luar ICU, ARYO menyaksikan semuanya semuanya. HILDA melihat ARYO di luar dan dia berbisik ke ARYO (sambil pura-pura memperbaiki topeng oksigennya) dengan mengatakan apa DHARMA mau mati diantar dengan senyum. Sementara para dokter masih berusaha untuk menghidupkan kembali DHARMA. ARYO berbalik dan dia berjalan menjauh dari tempat tersebut.

 

HILDA tegang karena detak jantung DHARMA di mesin EKG menjadi garis datar. DOKTER kembali mamacu jantung tapi DHARMA tidak sadar. Tegang dan hening seolah-olah DHARMA benar-benar mati.  DOKTER akan menuli waktu kematian, namun tiba-tiba mesin EKG berbunyi bip lagi, jantung DHARMA kembali berdetak. HILDA menatap DHARMA dan wajahnya terlihat tegas.

 

Sementara VANIA meninggalkan rumah sakit saat PERAWAT berbicara tentang FITRI dan BILQIS di ruang perawat, wanita muda, dokter mengatakan bahwa jantungnya bergantung obat selama sisa hidupnya, bayangkan dikunci di truk freezer itu, minus 15 derajat selama 5 jam. Wanita yang malang. VANIA mendengar dan jadi simpati. VANIA memutuskan untuk pergi dan mengunjungi DAFI dan FITRI sebelum dia pergi.

 

Sementara BAMA melajukan mobilnya kencang dan wajahnya tegang.  Di dalam kamar BAMA, NINA baru saja selesai membaca surat dari FIRMAN. NINA serba salah saat tahu Pak Firman pernah menikah dengan HILDA dia menjadi bimbang karena merasa HILDA tidak pernah memiliki anak lagi setelah melahirkan dirinya. Dan NINA tersentak saat ARYO menanyakan BAMA. NINA tidak tahu keberadaan BAMA dan akan menelpon BAMA.

DAFI frustrasi, kesal dan tegang. Dan kemudian tampak seseorang berdiri di depan DAFI. DAFI mendongak dan dia terkejut melihat VANIA. VANIA berdo’a untuk kesembuhan FITRI dan DAFI berterima kasih. Dan dalam hati, Vania bersumpah akan memberikan jantungnya untuk Fitri bila ajalnya yang tidak lama lagi tiba. DAFI berterima kasih padanya, dan kemudian ARYO datang dan VANIA pamit.

BAMA yang ngebut di jalan dengan hati yang tegang dan dia berteriak marah namun dia tersentak dengan suara telepon dari NINA. NINA menyusul BAMA karena khawatir sedang SARAH bingung dengan ketergesa-gesaan NINA.

NINA menyetir mobil dan BAMA teriak kesal karena Sudha membunuh DHARMA, sedang NINA merasa senang karena dia tidak perlu lagi minta surat cerai.

Sementara itu DHARMA mulai stabil. HILDA melepas maskernya dan tampak ekspresi tegas DHARMA sambil meminta HP HILDA. DHARMA menelpon BAMA dan BAMA tampak shock mengetahui DHARMA tidak mati.

DHARMA mengancam BAMA dan orang-orang did ekatnya. BAMA tegang dan meminta NINA bergegas untuk sampai ke rumah.

HILDA bertanya kepada DHARMA rencana selanjutnya dan DHARMA meminta HILDA mencari tahu kondisi FITRI. HILDA kesal karena FITRI lagi, FITRI lagi, tapi akhirnya pergi juga.

VANIA menemui DOKTER menanyakan kondisi jantungnya apakah berpengaruh dengan openyakitnya, kata dokter tidak karena VANIA menderita kanker hati. VANIA tampak senang.

 

DAFI terkejut menatap ARYO menyangka DHARMA telah meninggal. Dan bergegas mereka mengecek namun mereka kaget karena DHARMA tidak apa-apa dan DAFI langsung khawatir keadaan FITRI dan takut HILDA mendatangi FITRI. DAFI bergegas kembali di temani ARYO. Sementara VANIA yang masih di ruang IXCU di usir oleh HILDA yang menyamar sebagai perawat. VANIA keluar dan HILDA hendak menghabisi FITRI, untuk DAFI cepat kenmbali hingga HILDA urung melenyapkan FITRI dan kabur. HILDA bergegas menyusuri koridor dengan tegang. ARYO memperhatikan bahwa perawat terlihat gugup dan curiga. ARYO meneriaki dan HILDA berlari pergi. ARYO mengejarnya dan HILDA masuk ke kamar mayat. ARYO ikut masuk dan HILDA tegang karena ARYO semakin dekat dengan dirinya yang bersembunyi di balik kain putih di ujung meja mayat, namun perawat masuk dan meminta ARYO keluar dari ruang mayat. Lalu tampak HILDA menyelinap keluar dari sana dan dia melihat ARYO pergi.

 

DHARMA sudah duduk di tempat tidurnya. DOKTER tegang melihat DHARMA dan memperingatkan DHARMA kalau kondisinya belum stabil, tapi DHARMA tidak peduli. DHARMA tampak begitu dendam pada DAFI, ARYO dan BAMA. HILDA tanya apa rencana selanjutnya dan DHARMA meminta HP HILDA karena DHARMA mau menelpon BAMA.

 

FITRI terbangun dan dia melihat DAFI memegangi tangannya. FITRI mencium tangan DAFI hingga DAFI terbangun. DAFI sangat lega melihat FITRI sudah sadar. DOKTER memanggil DAFI keluar dan PERAWAT mengurus FITRI.

FITRI mencari BILQIS dan dia menoleh melihat BILQIS yang sedang berbaring di ranjang di sebelahnya, keduanya tampak lega melihat satu sama lain telah pulih.

 

DAFI kaget mendengar penjelasan DOKTER kalua jantung FITRI bermasalah dan akan mengkonsumsi obat seumur hidupnya. VANIA sengaja mendengar semuanya dan dia merasa sedih untuk DAFI. Dia berbalik dan berjalan pergi dari tempat tersebut. VANIA masuk ke kantor DOKTER yang terkejut melihatnya. VANIA tanya apa jantungnya bermasalah karea dia terkena cancer. Tapi DOKTER menggeleng dan bilang kalua jantung VANIA tidak masalah karena Vania terkena cancer hati. VANIA tanya apa bias di donorkan dan DOKTER menjawab bisa. VANIA tampak lega.

 

BAMA mondar-mandir dan terlihat tegang dan khawatir. Kata-kata DHARMA bergema di benaknya dan ancaman DHARMA membuat dirinya makin gelisah dan mengejar ARYO dan menahan ARYO yang akan pergi meeting. Namun ARYO berkeras karena meeting tersebut tidak bias di tunda. BAMA tidak bias terlalu ngotot karena takut ARYO curiga. ARYO pergio. BAMA tegang sementara anak buah DHARMA melapor ke DHARMA, dan DHARMA kesal karena hanya ARYO yang pergi dan DAFI tidak kelihatan. DHARMA ingin agar DAFI ikut dalam pesta yang akan menjadi ajang untuk dirinya menjalankan siasatnya. Dan saat DHARMA telponan dengan anak buahnya, dirinya mencoba peti mati untuk sulap yang telah ia siapkan.

 

FITRI, dan BILQIS merasa lega karena mereka bias bertahan hidup bersama. DAFI masuk dan memeluk mereka. BILQIS bertanya tentang DHARMA dan DAFI bilang Dia dalam kondisi kritis. BILQIS berharap DHARMA tidak selamat. Setelah itu DAFI dapat pesan untuk ikut acara pesta kolam renang Bersama ARYO. DAFI enggan pergi namun FITRI menyuruhnya karena tidak enak pada ARYO. DAFI berbisik pada BILQIS mengenai kondisi jantung FITRI dan meminta BILQIS menjaga FITRI jangan sampai kaget dan stress. BILQIS mengagguk.

 

DAFI masuk ke mobilnya dan pergi. Segera setelah itu, mobil BAMA berhenti di tempat parkir rumah sakit dan ia turun dari mobil dan bergegas ke gedung Rumah Sakit. BAMA bergegas menuju ICU dan dia melihat BILQIS di sana. BAMA nanya DAFI dan BILQIS bilang sudah pergi barusan. BAMA panik namun berusaha menyembunyikan kepanikannya pada BILQIS. BAMA bergegas pergi. DHARMA CS sudah ada di kolam renang di arena pesta dan menyampaikan kalua mereka Adalat pesulap yang di minta mengisi acara pesta. Mereka diizinkan masuk dan mereka mempersiapkan semua rencana mereka.

 

BILQIS tegang dan khawatir saat melihat BAMA yang terlihat aneh.

 

ARYO dan DAFI memasuki pesta kolam dan orang-orang menyapa ARYO. DAFI merasa canggung dengan semua itu.

ANAK BUAH DHARMA mengawasi mereka dan dia menelpon DHARMA menyampaikan kalua ARYO dan DAFI sudah ada. DHARMA tersenyum jahat di wajahnya setelah dia berbicara dengan BOTAK di telepon. DHARMA menatap ANAK BUAHNYA dan dia tersenyum.

DHARMA berjalan keluar dari ruang tunggu perform, diikuti oleh orang-orangnya yang membawa peralatan sulap, peti mati dan semuanya.

Pesta ini penuh dengan orang, pesta makan malam dengan dasi hitam, orang-orang datang dengan jas dan gaun. Kemudian DHARMA naik ke atas panggung dengan topeng menutupi wajahnya (topeng setengah wajah) dan berpakaian seperti pesulap, dalam tuksedo dan topi top, anak buahnya juga mengenakan topeng dan jas. Mereka naik panggung.

Aksi pertama mereka adalah aksi peti mati. DAFI tak menyadari kalua pemain magician itu .

pestanya berada. tetapi keamanan memberi tahu BAMA bahwa itu adalah pesta pribadi dan hanya atas undangan, Pak Aryo dan Pak Dafi adalah satu-satunya orang yang diundang ke pesta itu. BAMA terkejut. Apa? Ini mencurigakan.  BAMA bergegas ke kantor ARYO.

 

Di atas panggung, DHARMA mengeluarkan pedang dan dia meletakkan DAFI di peti mati. DHARMA mengangkat pedang dan menikam peti mati dengan pedang.

ARYO melihat ini, ketegangan di wajahnya. Saat tenang.

 

BAMA bergegas ke kantor ARYO dan dia sedang mencari undangan. BAMA menemukan undangan dan dia mencoba menelepon ARYO.

Tanpak telepon ARYO berbunyi bip tetapi dalam mode diam, ia memegangnya, berkedip tetapi perhatian ARYO ada di panggung sekarang. Di atas panggung, tampak DHARMA mengeluarkan pedang lain, dan dia menikamnya ke peti mati.

ARYO terengah-engah, dia bergegas lebih dekat ke panggung da Ketukan di pintu, NINA membuka pintu dan dia kaget melihat HILDA berdiri di depan pintu. HILDA tersenyum.

 

ALYA bersama SARAH dan mereka terkejut ketika tiba-tiba NINA didorong ke dalam gudang, ALYA takut melihat HILDA, NINA menunjuk ke SARAH agar ALYA tetap diam.

 

ARYO semakin dekat ke panggung, berdiri di depan panggung, dan kemudian DHARMA melanjutkan aksinya. DHARMA menarik pedang satu demi satu. Dan kemudian dia membuka pintu peti mati dan menarik DAFI, tanpa cedera. Orang-orang bertepuk tangan dan semuanya.

ARYO terlihat lega melihat ini. DHARMA nyengir melihat tersebut.

ARYO dipanggil naik kenaik ke panggung, berdiri berdampingan dengan DAFI. ANAK BUAH DHARMA menutupi ARYO dan DAFI dengan kain hitam.

BAMA melaju kencang di mobilnya. Ketegangan di wajahnya, dia melihat alamat pada undangan. BAMA terjebak kemacetan, BAMA frustrasi. BAMA melihat undangan itu. Jalan Argapura.

Di atas panggung, kain hitam masih menutupi ARYO dan DAFI dan Penonton menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya, dan kemudian, kain ditarik, dan di atas panggung, DAFI dan ARYO sudah mengenakan rompi bom.

DAFI dan ARYO terkejut melihat hal tersebut dan orang-orang di pesta terkejut.

DHARMA menyaksikan semuanya dari belakang panggung melihat ketegangan di wajah ARYO dan DAFI.

DHARMA menelpon BAMA dan menuruh BAMA ke suatu tempat kalua ingin melihat ARYO dan DAFI selamat dan tidak meledak. BAMA kaget mendengarnya. DAFI ingain melepas rompi namunBAMA menelponnya dan melarang dia melepas rompi akrena akan meledak. BAMA bilang akan menjemput ARYO dan DAFI untuk ke suatu tempat agar bom bias terbuka.

Sinopsis Fitri ANTV Hari Ini Senin 5 Agustus 2019 Episode 55

Penulis : Panditio Rayendra
Editor: Panditio Rayendra
Berita Terkait