Sinopsis Dari Jendela SMP SCTV Hari Ini Jumat 23 Oktober 2020

aura.co.id | 23 Oktober 2020 | 14:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Sinopsis Dari Jendela SMP SCTV Hari Ini Jumat 23 Oktober 2020

Prapto kaget melihat Joko. Ia benar-benar senang sekali. Menyangka kalau Joko akan kembali padanya. Joko bilang itu tak akan pernah terjadi. Kedatangannya ke sana adalah terkait dengan kecelakaan Nilam.

"Joko Ngapain kamu malah membela orang jahat seperti ini," Indro emosional. Prapto jelas tersentak marah. Beraninya Indro mengatainya orang jahat. "Saya ini ayah kamu," Indro teriak marah.

Inah tanya apa maksud Joko. Kenapa Joko sejauh ini dengan Prapto. Membantu Prapto soal itu. Joko jadi bingung jelaskan maksud tindakannya. Inah tak setuju. Kenapa Joko jadi berpihak pada Prapto.

Semua sedang bersiap untuk pengajian. Mas Ambyar dan Pak Iwan bantu Wulan atur semua pelayat yang datang. Wulan di sini sambut teman-temannya. Sedih dan haru. Semua ikut sedih.

Indro tampak kesal dan marah di sini. Wulan muncul. Tanya Indro kenapa. Indro kesal pada Joko dan jelaskan apa yang terjadi. Wulan paham apa yang Joko lakukan karena dalam hati Wulan tahu pelakunya.

Irfan dan Ira di sini. Linda menangis di peluk sama Alya. Sampaikan rasa belasungkawa yang dalam. Namun entah kenapa Irfan dan Ira masih belum yakin soal Lukman. Apakah sudah dibuktikan secara medis.

Alya tanya Wulan bagaimana dengan Satria. Wulan menggeleng. Kak Gina bilang kalau Satria masih ngotot mencari. Dan yakin kalau jenazah itu bukan Lukman. Mereka pun telepon Satria.

Lili berpapasan dengan Roni. Lili malu banget ketahuan Roni kalau dia naksir Roni. Roni mau ngomong tapi Lili langsung judes dan cela-cela Roni dan kabur. Roni makin sebal pada Lili. Padahal Lili begitu untuk menutupi malunya ke Roni.

Alya dan Wulan keluar dari kamar. Ira, Irfan, Linda di sana. Tepat saat Joko dan Inah masuk. Indro juga keluar. Suasana dingin antara Joko dan Indro. Joko menyangka Indro sakit hati pada dirinya. Jadi serbasalah.

Jenazah akhirnya tiba. Linda, Wulan di sini menangis sedih dan haru. Melihat hal itu. Irfan dibantu Joko, Mas Ambyar, Zein, dan anak anak lain angkat peti jenazah ke dalam rumah. Untuk disemayamkan.

Penulis : aura.co.id
Editor: aura.co.id
Berita Terkait