[Resensi Film] Star Trek: Beyond, Bukan Sekedar Mengandalkan Jagoan Utama

Andira Putri | 19 Juli 2016 | 18:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Para kru kapal Enterprise kembali dalam misi penjelajahan luar angkasa di Star Trek: Beyond. Ini adalah film ketiga dari seri reboot layar lebar Star Trek setelah film pertamanya dengan judul sama rilis tahun 2009 dan film kedua, Into Darkness tahun 2013.

Kapten James T. Kirk (Chris Pine) kali ini memimpin awak kapal Enterprise melakukan misi penyelamatan kapal luar angkasa lainnya. Di tengah misinya, Enterprise dihadang oleh serbuan benda asing yang menghancurkan kapal tersebut.

Para kru Enterprise pun terpisah dan terdampar di sebuah planet yang dihuni makhluk-makhluk misterius. Makhluk-makhluk tersebut dipimpin oleh sosok bernama Krall (Idris Elba) yang dingin dan kejam.

Krall menyandera puluhan awak kapal Enterprise termasuk Uhura (Zoe Saldana) dan Sulu (John Chu). Selain melakukan penyanderaan, Krall juga mengincar sesuatu yang ada dalam kapal Enterprise.

Melihat nyawa krunya terancam, Kirk tidak tinggal diam. Kirk dan kru yang terdampar di bagian lain planet, Spock (Zachary Quinto), Chekov (Anton Yelchin), Scotty (Simon Pegg), dan perempuan asing bernama Jaylah (Sofia Boutella) menyusun rencana menyelamatkan sisa kru yang disandera.

Ibarat sebuah kapal luar angkasa, Star Trek: Beyond tidak bisa berjalan sendiri. Alur cerita film ini tidak hanya bertumpu pada aksi heroik jagoan utama melainkan kerja sama seluruh karakternya.

Hal tersebut menjadi dasar cerita Star Trek: Beyond. Naskah milik Simon Pegg dan Doug Jung memang menampilkan humor segar, tetapi tidak menawarkan sesuatu yang baru atau emosional dari segi cerita. Istilah-istilah ilmiah juga masih sulit dicerna oleh penonton awam.

Namun, naskah ini memberi ruang bagi karakter-karakter utama kru kapal Enterprise untuk bersinar. Setiap kru Enterprise memiliki porsi penting dan seimbang.

Ini didukung oleh akting jempolan dari aktor dan aktrisnya. Patut diapresiai, seri Star Trek menampilkan karakter dari berbagai suku di tengah isu rasisme yang kerap menimpa Hollywood.

Secara mengejutkan, Zachary Quinto tampil lucu di balik sifat kakunya sementara John Chu tampil karismatik sebagai pengemudi kapal. Persembahan akhir yang manis juga ditunjukkan oleh Anton Yelchin sebelum ia meninggal dunia pertengahan Juni lalu.

Karakter-karakter baru juga tampil sama baiknya. Idris Elba membuktikan bahwa ia memang layak diperhitungkan di industri perfilman Hollywood. Sementara penonton Indonesia juga diberikan kejutan dengan aksi Joe Taslim sebagai Manas yang mendapat porsi signifikan.

Star Trek: Beyond hadir dengan rentetan adegan aksi yang seru dan menegangkan. Ini terbilang lumrah jika melihat kursi sutradara kali ini diambil alih oleh Justin Lin, pria dibalik seri Fast & Furious, dari tangan J.J. Abrams. Setiap adegan dalam Star Trek: Beyond kian terasa dahsyat berkat scoring megah karya Michael Giacchino yang juga merupakan salah satu bagian terbaik di film ini.

(dira/ray)

Penulis : Andira Putri
Editor: Andira Putri
Berita Terkait