Sinopsis Tuhan Ada Di Mana mana Hari Ini, Kamis 7 Desember 2017

Christiya Dika Handayani | 7 Desember 2017 | 12:50 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Berikut adalah sinopsis Tuhan Ada di Mana-mana hari ini, Kamis 7 Desember 2017.

Semua orang menatap Tinjun yang membuka bungkus tongkat. Saat bungkus terbuka, semua wajah terlihat tegang dengan mata melotot dan bibir ternganga sambil mengucap istighfar. Tongkat yang ada di tangan Tinjun, tak lain adalah batang pohon singkong yang di atasnya dibungkus kertas dan dibagian bawah diberi alas sendal jepit bekas yang diikat karet.

Tinjun pun menjerit dan membuat Markasan serta Omeh terpingkal-pingkal. Wajah Ilham merah padam, antara marah dan hendak menangis. Popon lantas mengatakan teganya Markasan menghina orang sakit seperti itu. Markasan membantah dirinya menghina, justru Markasan mengaku perihatin dengan Ilham, oleh karena itu membuatkannya tongkat. Tinjun menangis semakin kencang sambil mengatakan sakit hati atas perilaku Omeh.

Warga kampung berkumpul di masjid. Saat itu, terdengar suara Markasan yang mengajak warga menyaksikan penangkapan Landung yang dikabarkan menabrak Darno. Markasan mengatakan sebagai pemimpin yang bertanggung jawab kepada rakyat, dirinya telah melaporkan Landung dan Sadut ke kantor polisi.

Tiba-tiba terdengar suara lantang Omen yang menanyakan perihal kebenaran berita tersebut. Markasan lantas menoleh ke arah Omen dan mengatakan kepadanya untuk meminta memberitahukan kepada ibunya bahwa suaminya akan ditangkap dan dipenjara. Semua warga yang mendengar perkataan Markasan tersebut hanya bisa beristighfar. Omen tampak ternganga tidak terima mendengar ucapan Markasan terkait ayahnya yang akan ditangkap polisi. Markasan pun tidak peduli.

Sinopsis Tuhan Ada Di Mana mana Hari Ini, Kamis 7 Desember 2017.

Markasan pulang ke rumah dengan wajah gembira. Markasan senang banyak warga yang ingin melihat penangkapan Landung. Markasan hanya tinggal mencari tahu kapan Landung pulang dan melaporkannya ke polisi. Belum selesai berbicara, mendadak seutas tali merentang di tengah jalan menyengkat kaki Markasan. Hal ini membuat Markasan jatuh dengan wajah menimpa tanah becek dan membuat bajunya kotor terkena lumpur. Markasan mengangkat wajahnya dengan kesal. Saat itu, terdengar tawa Omen dan Bibil yang masing-masing ada di seberang jalan, sambil memegang ujung-ujung tali yang merentang kuat. Melihat Omen dan Bibil yang tertawa, spontan emosi Markasan naik tinggi. Melihat Markasan berdiri dengan emosi, Bibil langsung menarik Omen dan mengajaknya lari.

Kong Caman baru saja selesai sholat maghrib, ia keluar rumah sambil membawa gelas kopi. Saat mau duduk, Kong Caman mendengar Bibil dan Omen berteriak dan langsung bersembunyi di balik tubuhnya. Kong Caman pun tampak bingung, saat itu ia dibuat kaget mendengar teriakan Markasan. Ia mendongak menatap Markasan yang terus mendekat dengan wajah emosi.

Saat mendekat, Markasan mengatakan ingin langsung menjewer telinga Bibil dan Omen. Mendengar itu, Kong Caman tidak terima dan menanyakan permasalahannya. Omen lantas bercerita tentang niat Markasan yang ingin memenjarakan ayahnya karena menabrak Darno. Markasan terdiam, Kong Caman lalu mengatakan jika Markasan mulai bertingkah seenaknya. Markasan lantas berusaha membela diri. Kong Caman tidak mau tahu dan meminta Markasan untuk pulang dengan memberi ancaman.

Okim tiba di rumah dan mendengar suara Tinjun yang menangis. Okim tersentak kaget dan segera membuka pintu. Okim terkejut melihat Tinjun menggerung-gerung dan menanyakan alasannya menangis. Okim tampak tegang mendengarnya. Tinjun mengatakan jika Ilham dikatain kakinya bakal pincang oleh Omeh dan Markasan. Okim makin kaget dan heran. Tinjun lantas menceritakan jika Omeh dan Markasan menjenguk Ilham ke rumah sakit dengan membawa kado tongkat. Namun, tongkatnya dari batang singkong dan membuatnya kesal. Okim geram mendengar pengaduan Tinjun. Okim tidak terima anak dan istrinya dihina. Okim melangkah keluar rumah dengan emosi.

Demikian adalah sinopsis Tuhan Ada Di Mana-mana hari ini, Kamis 7 Desember 2017.

(dika/ray)

Penulis : Christiya Dika Handayani
Editor: Christiya Dika Handayani
Berita Terkait