The Titan: Suamiku Berubah Menjadi Alien

Wayan Diananto | 19 Mei 2018 | 06:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Pada 2009, James Cameron memperbaiki rekornya sendiri. James menerbangkan Avatar ke puncak daftar film terlaris sepanjang masa setelah membukukan laba kotor 2,7 miliar dolas AS.

Angka ini melengserkan film James lainnya, Titanic (1997) yang bertahan di posisi jawara selama 12 tahun dengan laba kotor “hanya” 2,1 miliar dolar AS.  Avatar melambungkan karier dua pemeran utamanya, Zoe Zaldana dan Sam Worthington.

Zoe kemudian dikenal sebagai Ratu Luar Angkasa lewat Avatar, Guardian of the Galaxy, dan Star Trek Beyond. Sayang, karier Sam meredup. Setelah Avatar, mayoritas film Sam dihujani kritik negatif. The Titan yang diharapkan mengembalikan pamor sang aktor malah melempem.

The Titan didasari teori bahwa bumi makin tidak layak huni. Separuh alamnya tidak mampu menyokong tumbuh kembang manusia. Para ilmuwan AS menjajaki tempat lain yang diyakini mirip bumi. Pilihan mereka bukan Mars melainkan Titan, satelit Saturnus. Untuk menyelidiki Titan, AS mengirim beberapa sukarelawan ke sana.

Prof. Martin Collingwood (Tom) dan Dr. Freya Upton (Agyness) mencari sukarelawan dari kalangan mantan tentara. Letnan Rick Janssen (Sam), salah satunya. Ia dijadikan kelinci percobaan dengan mengasup zat kimia yang berasal dari 300 suntikan agar bisa bertahan hidup di Titan. Istri Rick, dr. Abigail Janssen (Taylor) mendukung langkah ini. 

Eksperimen terhadap sekelompok mantan tentara ini tidak berjalan mulus. Beberapa di antara mereka tewas di tengah percobaan. Yang bertahan hanya Rick dan Tally Rutherford (Nathalie Emmanuel). Sadar ada yang tidak beres, Abigail menyelidiki motif di balik proyek Martin.

Anda berharap melihat keindahan Titan yang nitrogennya, konon mampu dikonversi menjadi oksigen untuk manusia dan tumbuhan? Silakan kecewa. Nyaris sepanjang film ini tidak ada visual Titan. Jangankan detail visual, adegan perjalanan dengan kapal angkasa layaknya Gravity, The Martian, dan Interstellar pun tak ada. Sineas Lennart dibekali dana cekak yang tidak memungkinkan gambar-gambar di luar angkasa dieksekusi.

Alhasil, film ini berputar-putar pada proses para peserta eksperimen diubah menjadi sosok lain agar mampu bertahan di Titan. Bertele-tele, sok detail, tanpa penjabaran lebih jauh soal kenapa si A mati, si B bertahan lalu mati, dan si C bisa sangat tangguh. Yang diperlihatkan hanya perubahan emosi, proses adaptasi, dan perubahan wujud menjadi alien, kalau tak mau dibilang monster. Kalau pun ada gambar Titan, tak lebih dari 2 menit setelah Anda frustrasi dengan alurnya.

Kondisi ini diperparah dengan penyelesaian konflik yang instan, tanpa tegangan tinggi. Para tokoh di film ini tak satu pun mengundang simpati. Rick sebagai satu-satunya harapan, menerima keadaan dan pasrah pada prosedur. Abigail tidak bisa dicintai penonton karena membiarkan suaminya mengalami tragedi. Saat ia sadar, semua sudah terlambat. Penonton kadung sebal.

Film ini salah judul karena konten menitikberatkan pada transformasi manusia (mahakarya ciptaan Tuhan) menjadi produk gagal. Judul film ini mestinya: Suamiku Berubah Menjadi Alien. “Bo, kok mirip judul FTV hidayah?” celetuk teman kami yang ikut menonton.

Pemain    : Sam Worthington, Taylor Schilling, Tom Wilkinson, Noah Jupe, Agyness Deyn
Produser    : Fred Berger, Arash Amel, Leon Clarance, Ben Pugh, Brian Kavanaugh-Jones 
Sutradara    : Lennart Ruff 
Penulis        : Max Hurwitz, Arash Amel
Produksi    : Amel Company, Motion Pictures Capital
Durasi        : 1 jam, 37 menit

(wyn / gur)

Penulis : Wayan Diananto
Editor: Wayan Diananto
Berita Terkait