Bodyguard Ugal-ugalan: Film Perdana Syahrini, Guilty Pleasure Bagi Pencinta Film

Wayan Diananto | 22 Juli 2018 | 21:45 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Film perdana Syahrini, Bodyguard Ugal-ugalan layak dinobatkan sebagai guilty pleasure tahun ini. Usai menonton saya terjebak dalam perasaan sedih dan bahagia. Sedih, karena kualitas film ini sejujurnya di bawah harapan. Bahagia, karena ada banyak momen yang bikin saya ngakak di bioskop. Usai ngakak suara hati berbisik, "Ya ampun, selera humor gue receh amat, ya?"

Kisahnya bermula ketika rumah Princess Syahrini (Syahrini) alias Inces kemalingan. Sadar para kriminal mengicar isi rumah mewahnya, Syahrini dan manajernya, Nina (Ririn) mendatangi sahabat lama mereka, Erin (Tamara), yang kini menjadi pengusaha bodyguard. Erin sendiri baru saja memecat sejumlah bodyguard karena mereka terbukti tidak becus bekerja. Yang dipecat yakni Boris (Boris), Acho (Muhadkly), Lolox (Lolox), dan Anyun (Anyun Cadel).

Erin kemudian memilih beberapa bodyguard terbaik untuk mengawal Syahrini. Masalahnya, para bodyguard yang direkomendasikan Erin dinilai terlalu kekar dan sangar. Syahrini justru memilih bodyguard yang baru saja dipecat Erin. Apa boleh buat, Erin mengabulkan permintaan klien. Masalah besar muncul saat Syahrini menghilang di tengah konser tunggalnya.

Bodyguard Ugal-ugalan tidak lebih dari kumpulan sketsa komedi yang dijahit menjadi film. Sayang, pola jahitannya jauh dari kesan rapi. Perpindahan adegan acapkali membuat dahi mengernyit. Kadang, adegan yang satu tidak nyambung dengan adegan selanjutnya. Selain itu, production value dan tata artistik film ini tampak di bawah standar.

Untuk diva sekelas Syahrini, panggung konser tunggalnya kurang mewah padahal, kostum yang dikenakan sudah selayaknya sang dewi. Selain itu ada banyak kejanggalan di menit akhir. Misalnya, saat Syahrini ditemukan dan dalang penculikan ditangkap polisi, kita tidak melihat proses penangkapan dan aksi polisi di lokasi kejadian. Akhirnya, Bodyguard Ugal-ugalan mengingatkan kita pada acara varietas layaknya Extravaganza atau Opera Van Java.

Tapi memang, film ini sangat lucu. Irham menyebar adegan lucu di sepanjang durasi sehingga Bodyguard Ugal-ugalan terasa kocak dari awal hingga akhir. Ia telaten memanfaatkan properti-properti sepele seperti pintu ruang rapat, pintu toilet, hingga (maaf) puting susu sapi sebagai bahan lelucon.

Syahrini, yang menjadi diri sendiri di film ini, tampil menggemaskan. Momen ia menggunakan masker lalu kaget saat melintasi cermin atau menyelamatkan sebutir telur tampak konyol tapi tetap saja kami ngakak. Scene stealer film ini adalah Chika Jessica. Saya tidak akan lupa momen Syahrini mentraktir para pengawal di rumah makan kelas atas lalu Chika yang menjadi pelayan toko membacakan satu per satu daftar menu dari minuman hingga makanan utama.

Reaksi Syahrini dengan muka asam tapi harus tetap elegan di hadapan para pengawal membuat kami tak bisa berhenti tertawa. Adegan di restoran adalah momen emas Bodyguard Ugal-ugalan. Sampai sekarang pun kalau mengingat polah Chika dan air muka Syahrini yang asam, saya masih senyum-senyum sendiri. Bodyguard Ugal-ugalan benar-benar menjadi guilty pleasure di bioskop tahun ini.

Pemain : Syahrini, Tamara Bleszynski, Ririn Ekawati, Boris Bokir, Muhadkly Acho, Lolox

Produser : Dhamoo Punjabi

Sutradara : Irham Acho Bahtiar

Penulis : Ferdy K.

Produksi : MD Pictures

Durasi : 1 jam, 31 menit

Penulis : Wayan Diananto
Editor: Wayan Diananto
Berita Terkait