RESENSI FILM Christopher Robin: Film Nostalgia dengan Penuh Pesan Moral

Christiya Dika Handayani | 16 Agustus 2018 | 08:45 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Disney mempersembahkan film live-action petualangan terbaru berjudul Christoper Robin. Film ini mengangkat cerita lama dengan sentuhan baru, seolah melanjutkan kisah Christopher Robin dengan teman-temannya, Pooh, Piglet, Eeyore dan Tiger yang tinggal di hutan Hunded Acre.

Diketahui, Christopher Robin dan Winnie The Pooh pertama kali muncul dalam buku karangan A. A. Milne yang berjudul When We Were Very Young pada tahun 1924. Kumpulan cerita karangan Milne ini kemudian dipublikasikan pada tahun 1926 dan menjadi salah satu buku anak-anak terpopuler sepanjang masa.

Christopher Robin yang dahulu adalah seorang anak laki-laki ceria dengan penuh imajinasi, di film ini berubah menjadi pria paruh baya penggila kerja. Hal ini membuat Christopher Robin melupakan masa-masa indah bersama teman-temannya. 

Workaholic yang dialami Christopher ini bahkan membuatnya tidak memberi perhatian pada istri dan putri tunggalnya seperti seharusnya diberikan sosok suami dan ayah. Rencana liburan mereka pun berantakan karena Christopher Robin tak bida meninggalkan pekerjaannya.

Di dimensi lain, Winnie The Pooh kehilangan semua teman-temannya secara tiba-tiba. Pooh yang putus asa memutuskan untuk meminta bantuan pada Christopher Robin mencari teman-temannya seperti yang biasanya Christopher lakukan saat kecil.

Film yang disutradari Marc Foster ini cocok ditonton orang dewasa maupun anak-anak. Christoper Robin bisa dibilang menjadi nostalgia untuk mereka yang tumbuh dewasa dengan buku maupun kartun Winnie The Pooh.

Karakter Pooh dengan kepolosan dan ketidak tahuannya, serta karakter Eeyore yang defresif berhasil mengundang tawa penonton. Namun, film ini lebih banyak membuat penonton haru dengan pesan moral yang disajikan. Mislanya, film ini mengingatkan kita bahwa keluarga dan sahabat berada di atas segala-galanya, bahkan karier sekalipun.

Sayangnya, penggambaran karakter dalam film yang akan dirilis di Indonesia mulai 21 Agustus ini sedikit berbeda. Misalnya, Pooh di film tidak terlihat begitu gempal layaknya versi kartun. Piglet juga tidak mengenakan baju merah muda seperti versi kartun, namun memakai pakaian versi buku aslinya. Selain itu, garis tubuh Tigger yang berwarna jingga dan hitam tidak menyala kontras, sehingga menghilangkan sedikit ciri khasnya. Akan tetapi, hal itu kembali ke selera masing-masing.

Akting Ewan McGregor sebagai Christopher Robin dewasa juga sangat layak mendapat pujian. Ewan sukses memberikan penampilan yang amat baik lewat ekspresi-ekspresi yang begitu dalam, seolah-olah dirinya sedang beradu akting di depan kamera dengan aktor sungguhan padahal ia tengah berakting dengan bantuan teknologi CGI dan benda tak nyata. 

(dika/ari)

Penulis : Christiya Dika Handayani
Editor: Christiya Dika Handayani
Berita Terkait