[Resensi Film] ASIH: Fondasi Kuat untuk Semesta Film Danur

Wayan Diananto | 21 Oktober 2018 | 09:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Indung indung kepala lindung,

Hujan di udik, di sini mendung...

Anak siapa pakai kerudung

Mata melirik, kaki kesandung.

Asih (Shareefa Daanish) melantunkan penggalan tembang Indung Indung sembari memandikan bayinya di sebuah bak. Air matanya berlinang. Mukanya menyimpan kepedihan mendalam. Perlahan, Asih membenamkan bayi itu ke dalam air sampai tubuhnya tidak bergerak lagi.

Malam itu hujan deras turun. Usai membunuh bayinya, Asih bunuh diri. Sehari setelah tragedi itu, tetangga Asih, Puspita (Citra Kirana) bersalin dengan bantuan Bidan Sekar (Djenar Maesa Ayu). Puspita dan suaminya, Andi (Darius Sinathrya), menamai bayi mereka Amelia. 

Setelah Amelia lahir, banyak kejadian aneh di rumah Puspita. Ibu mertua Puspita (Marini) yang mulai pikun mendengar perempuan bersenandung dan melihat bayangan melintas di lorong rumah. Seketika itu kehidupan Andi-Puspita berubah mencekam.  Puncaknya, Amelia mendadak raib ketika sedang dimandikan ibunya.

Asih sempalan dari semesta film Danur. Hantu ini memiliki wujud mengerikan. Sebagian wajahnya hancur, rambutnya panjang tergerai, dan cara berjalannya tertatih. Shareefa memerankan Asih dengan penuh penghayatan. Di sepanjang film, wajahnya penuh tekanan, muram, dan depresi. Aura negatif ini, menurut kami, jauh lebih mengerikan ketimbang penampilan fisiknya. Kemuraman tidak hanya dibangun dari nasib Asih yang malang. 

Awi dan sinematografer Adrian Sugiono membangun suasana muram lewat hujan dan bias cahaya kekuningan di awal hingga pertengahan film. Selain Shareefa, performa Darius layak disanjung. Gaya rambut, cara berjalan, dan intonasinya bikin pangling. Departemen artistik juga bekerja maksimal dengan menempatkan pasangan Andi-Puspita di rumah tua, lengkap dengan loteng, lorong, jendela dengan desain garis yang kaku.

Ketegangan Asih melampaui Danur: I Can See Ghosts meski tidak semencekam Danur 2: Maddah. Akhir film ini terasa dingin dan mengambang. Sebagai sempalan, ia memberi fondasi yang kuat bagi semesta Danur.

Jika Hollywood punya Valak, Indonesia punya Asih yang lebih membumi dan dekat dengan kita. Asih dan mitos suara tiang listrik yang dipukul hingga ritual meletakkan gunting di bawah bantal berpotensi mendulang sejuta penonton lebih tahun ini. 

Permain : Shareefa Daanish, Citra Kirana, Darius Sinathrya, Marini, Djenar Maesa Ayu

Produser : Manoj Punjabi

Sutradara : Awi Suryadi

Penulis : Lele Laila

Produksi : MD Pictures 

Durasi : 78 menit

(wyn / gur)

Penulis : Wayan Diananto
Editor: Wayan Diananto
Berita Terkait