[RESENSI FILM] Satu Suro: Menegangkan di Awal, Melelahkan di Pertengahan

Wayan Diananto | 16 Februari 2019 | 14:45 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Bayu (Nino) memboyong istrinya yang tengah hamil tua, Dinda (Citra), ke rumah baru. Rumah yang jauh dari kota ini memiliki panorama indah dan suasana tenang. Selain itu, dekat dengan pasar dan rumah sakit. Suatu hari, Dinda merasakan kontraksi. Bayu memboyong istrinya ke Rumah Sakit Umum Kasih Hati. Usai mengantar Dinda, Bayu pulang untuk mengambil baju ganti. 

Di tengah jalan, ia mampir di warung. Kepada pemilik warung (Ence), Bayu bercerita harus balik ke rumah sakit untuk menemani istrinya. Pemilik warung kaget. Yang ia tahu, di daerah itu tak ada rumah sakit. Kalaupun ada, sudah terbakar sekian tahun lalu. Kebakaran itu menewaskan puluhan bayi, petugas medis, dan keluarga pasien. Mendengar cerita ini, Bayu syok berat.

Anggy memulai Satu Suro dengan adegan bertegangan tinggi. Petugas rumah sakit mengejar pasien bernama Lasti (Alexandra) yang berencana membunuh bayinya sendiri. Dari adegan pembuka yang bikin jantung copot, cerita berpindah ke kehidupan Bayu-Dinda. Di sinilah tugas berat Anggy. Ia berada di antara dua pilihan: mempertahankan tensi ketegangan atau menjadikan grafik konflik Satu Suro fluktuatif. Anggy memilih yang kedua. 

Cerita mengalir lancar dikawal performa Citra yang memikat. Ia mempresentasikan ketenangan, kecurigaan, dan kekhawatiran dengan natural. Di pertengahan film, saat kedua tokoh sadar ada yang tidak beres dengan rumah sakit itu, alur melambat. Bayu dan Dinda seperti masuk ke wahana rumah hantu, berputar-putar di tempat yang sama, berlarut-larut. Suasana rumah sakit tidak lagi menyeramkan seperti kali pertama terlihat.

Terlepas dari kelemahan ini, Satu Suro horor yang beda dari MD Pictures. Anggy berhasil menciptakan dunia kecil berbau mistis dengan melibatkan sekte, ritual, dan makhluk untuk dipuja. Ia juga merancang aturan dan hukum sebab akibat yang membuat Satu Suro memiliki karakter tegas. Menilik akhir ceritanya, jika sukses, Satu Suro akan punya sekuel. Semoga. 

Pemain    : Citra Kirana, Nino Fernandez, Alexandra Gottardo, Yati Surachman, Ence Bagus
Produser    : Manoj Punjabi
Sutradara    : Anggy Umbara
Penulis        : Syamsul Hadi, Anggy Umbara 
Produksi    : PicHouse Films, Umbara Brothers
Durasi        : 1 jam, 34 menit

(wyn / gur)
 

Penulis : Wayan Diananto
Editor: Wayan Diananto
Berita Terkait