RESENSI FILM Crawl, Konflik Anak dan Ayah di Tengah Serangan Buaya dan Badai

Panditio Rayendra | 10 Juli 2019 | 17:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Crawl, sebuah film tentang bertahan hidup dari serangan binatang buas dan bencana alam. Tapi jangan dibandingkan dengan film bergenre sejenis yang diproduksi secara masif untuk saluran TV berbayar di Amerika Serikat. Selain ketegangan, Crawl menampilkan cerita yang cukup logis, dan kisah keluarga yang emosional.

Crawl menampilkan Haley Keller (Kaya Scodelario), seorang atlet renang yang harus mencari ayahnya, Dave (Barry Pepper) di kala bencana badai menerjang Florida. Ketika peringatan cuaca buruk sudah diumumkan oleh pemerintah setempat, Haley mendapat tugas dari sang kakak untuk mencari keberadaan ayah mereka. Lantaran teleponnya tidak dijawab, Haley memutuskan menyetir ke rumah sang ayah, meski dalam kondisi cuaca hujan deras dan angin kencang. Haley tidak menyadari bahwa langkahnya ini membuatnya harus mempertaruhkan nyawa karena menghadapi cuaca ekstrim dan serangan buaya.

Crawl memiliki cerita yang sederhana, namun tetap menarik untuk diikuti. Naskah yang digarap oleh Michael Rasmussen dan Shawn Rasmussen ini tidak langsung menebar teror ketegangan, dan memilih memikat penonton lewat latar belakang Haley. Bagaimana watak Haley, dan mengapa ia seperti keberatan saat diminta mencari keberadaan sang ayah? Hubungan ayah dan anak ini terbilang rumit, menarik, sekaligus menyentuh.

Kekuatan film ini bertumpu pada interaksi antara Kaya Scodelario dan Barry Pepper, serta buaya. Scodelario dan Pepper cukup meyakinkan dalam memerankan anak perempuan dan ayah yang mengalami hubungan benci-rindu nan rumit.

Crawl disutradarai oleh Alexandre Aja, yang pernah menyutradarai film The Hills Have Eyes (2006) dan Piranha 3D (2010). Aja cukup berhasil menjaga intensitas ketegangan dalam film berdurasi 87 menit.  Di samping konflik keluarga, sebagai film yang memadukan tema bencana alam dan makhluk buas, Crawl tampil cukup sadas. Kebrutalan buaya digambarkan dengan cukup brutal dan mengerikan. Demikian pula suasana badai yang terlihat detail. Crawl memilih penyelesaian yang lugas, tidak didramatisir. Bukan berarti buruk. Namun terasa sayang karena sebenarnya chemistry apik Scodelario dan Pepper bisa digali lebih dalam.

(ray / ray)

 

Penulis : Panditio Rayendra
Editor: Panditio Rayendra
Berita Terkait