RESENSI FILM Stuber, Aksi Sopir Online dan Detektif Melawan Iko Uwais

Panditio Rayendra | 24 Juli 2019 | 21:45 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Stuber, film action komedi yang menampilkan interaksi antara seorang sopir taksi online dan detektif dari kepolisian Los Angeles. Iko Uwais menjadi salah satu pemain dengan porsi yang cukup banyak dan peran yang vital.

Stu (Kumail Nanjiani) seorang sopir taksi online yang memburu bintang lima dari penumpangnya. Namun berbagai kejadian tak menyenangkan membuatnya sulit mendapat bintang lima, dan terancam ditangguhkan izin operasinya jika terus mendapat penilaian buruk.

Di tempat lain, ada Vic (Dave Bautista), seorang detektif dari kepolisian Los Angeles yang baru selesai menjalani operasi mata, membuat penglihatannya kabur selama 24 jam ke depan. Dalam kondisi ini, Vic mendapat informasi tentang keberadaan seorang buronan pengedar narkoba, Teijo (Iko Uwais). Vic lama mengincar Teijo karena Teijo membunuh rekannya. Vic tak mau melewatkan kesempatan ini. Vic memaksakan diri menyetir mobil, namun dalam kondisi matanya yang masih pemulihan, ia malah mengalami kecelakaan. Vic lalu memutuskan memakai jasa taksi online, dan mempertemukannya dengan Stu. Petualangan keduanya pun dimulai.

Stuber menampilkan aksi komedi yang dewasa sekaligus cowok banget. Dalam durasi 93 menit, ada banyak rintangan yang harus dihadapi Vic dan Stu saat mengejar keberadaan Teijo. Stu yang gelisah karena perempuan gebetannya tiba-tiba menghubunginya untuk bertemu, sementara Vic memaksa Stu menemaninya melewati sejumlah kekacauan. Adegan baku hantam yang keras dan konyol mewarnai film karya sutradara Michael Dowse.

Iko Uwais tampil beda di film Stuber. Menjadi tokoh penjahat, Iko Uwais sukses terlihat menyebalkan di film ini. Iko Uwais juga terlihat berbeda dari penampilan fisik, yaitu mewarnai rambutnya menjadi pirang. Meski menjadi karakter antagonis, Stuber memberikan ruang bagi Iko Uwais untuk menunjukkan pentingnya karakter Teijo, juga kemampuan bela dirinya.

Sebagai tokoh sentral, tingkah dan celetukan karakter Vic dan Stu cukup berhasil memancing tawa. Namun interaksi keduanya tidak menunjukkan chemistry yang kuat. Sebuah film yang membuat Anda tertawa, namun tak cukup kuat untuk meninggalkan kesan yang dalam.

(ray / ray)

Penulis : Panditio Rayendra
Editor: Panditio Rayendra
Berita Terkait