Industri Hiburan Membutuhkan Karya yang Bisa Dikenang Pembuat dan Penikmatnya

Redaksi | 22 Juni 2020 | 20:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Ini masa sulit, tak terkecuali bagi artis yang kehilangan penghasilan karena syuting dan konser dihentikan selama pandemi Corona. Tapi manusia termasuk artis selalu menemukan cara untuk survive. Salah satu strategi survive dengan memperbanyak penghasilan dari channel Youtube. Strategi prank sana-sini demi mendongkrak viewer dan subscriber pun dilakukan. Beberapa bekerja sama untuk menghidupkan channel Youtube masing-masing. Tapi Youtube yang diandalkan tak kebal Corana. Beberapa pemilik channel mulai mengeluhkan pendapatan yang turun.

Selama masa pandemi Corona, menurut laporan beberapa media online, pengguna Youtube sebetulnya malah naik. Berada di rumah saja tetap membutuhkan hiburan dan Youtube salah satu alternatif menarik. Tapi kenaikan jumlah penonton tak otomatis membuat pendapatan para kreator ikut naik. Iklan sebagi pemasukan utama yang akan menentukan, dan seperti bisa kita duga, industri perikanan juga ikut terdampak wabah Corona.

Produsen menahan diri dulu untuk beriklan sambil melihat-lihat keadaan. Sistem bidding (seperti dalam jual beli saham) dalam periklanan digital membuat harga iklan ditentukan oleh seberapa banyak penawaran. Semakin sedikit pengiklan yang ingin membeli, berarti semakin rendah harga CPM (biaya yang dibayarkan pengiklan untuk 1000 kali tayangan iklan). Ini yang akhirnya memengaruhi turunnya pendapatan para kreator konten di Youtube. Jumlah iklan yang muncul mungkin tetap sama, tapi harganya lebih rendah.

Tapi turunnya pendapatan iklan dari Youtube tetap membuat para kreator punya pilihan: mau berhenti sementara, atau terus membuat konten unik dan menarik agar tetap bisa jadi alternatif pemasukan di masa sulit. Anggap saja menabung konten, dan ketika kondisi kembali normal sudah punya banyak tabungan konten.

Kita hidup di dunia yang saling terkait satu sama lain dengan satu dan lain cara. Berefek baik atau buruk, kenaikan atau kebangkrutan satu bisnis akan memengaruhi bisnis-bisnis lain. Perubahan bisa menghancurkan satu bisnis dan pada saat bersamaan justru menumbuhkan bisnis baru. Selama pandemi Corona banyak bisnis hancur. Tapi kita semua juga tahu ada bisnis tertentu yang justru berkembang pesat karena bawah Corona.

Youtube juga platform populer lain, sudah melahirkan dan menghidupi banyak kreator konten. Platform baru sejenis Youtube juga terus bermunculan. Makin banyak medium yang bisa dipakai kreator konten untuk berlomba berkarya dan mendapatkan uang. Tapi apakah Youtube dan platform sejenis akan terus bisa diandalkan sebagai sumber pemasukan? Pertanyaan ini tak perlu diajukan jika Anda sudah merasakan perubahan kadang bisa sangat drastis, sampai kita sulit untuk sekadar memahami.

Bagi profesi apapun, termasuk artis, dunia di masa depan tak mudah diprediksi. Strategi apapun bisa jadi tak memadai. Tapi daripada repot-repot memikirkan strategi yang ternyata salah, lebih baik fokus pada pilihan profesi. Bisa jadi wabah Corona ini cara planet bumi untuk memaksa manusia rehat sejenak. Kemarin manusia berlomba untuk makin sukses, makin kaya, makin terkenal dan berkuasa, dan memproduksi lebih banyak. Sekarang saatnya rehat sejenak. Tanpa dikejar kesibukan kita punya waktu lebih banyak untuk merenung, memperbaiki diri atau melakukan apapun yang kita sukai. Bagi para pelaku industri hiburan, ini saat yang tepat untuk fokus berkarya. Menulis, membuat lagu, merancang strategi produksi, meningkatkan kualistas, dll. Tanpa karya, meski setiap saat muncul di infotainment, itu strategi yang tak bisa terus dipakai untuk bertahan di dunia hiburan.

Selain gosip buat selingan, industri hiburan membutuhkan karya yang bisa dikenang, oleh pembuat maupun penikmatnya. Gosip dan sensasi atau prank sana-sini demi konten, bukan hanya tak akan dikenang, tapi bisa-bisa malah membuat tak nyaman di masa depan.

Penulis : Redaksi
Editor: Redaksi
Berita Terkait