Mr. Right: Formula Berulang Komedi Romantis Berbalut Action

Andira Putri | 17 Mei 2016 | 18:40 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Putus cinta memang menyakitkan. Itulah perasaan yang dialami Martha (Anna Kendrick) yang baru saja mengakhiri hubungan dengan kekasihnya.

Martha patah hati berat. Ia menghabiskan waktunya mabuk-mabukan, meracau, dan memasak makanan yang tidak biasa.

Suatu pagi, Martha tidak sengaja bertabrakan dengan seorang laki-laki (Sam Rockwell) di sebuah minimarket. Laki-laki itu mengajak Martha berbicara kemudian mengungkapkan keinginannya untuk pergi bersama dengan Martha.

Awalnya, Martha ragu dengan ajakan aneh laki-laki itu. Kemudian Martha mengiyakan karena laki-laki itu kerap membuat ia tertawa.

Berbagai aktivitas mereka lakukan berdua selama seharian, mulai makan es krim, jalan-jalan di taman sampai berdansa di klub. Martha merasa cocok dengan laki-laki tersebut begitu juga sebaliknya. Rasa suka muncul di antara mereka, kemudian hubungan berlanjut.

Beberapa kencan dilalui, tetapi Martha belum mengetahui identitas asli laki-laki itu. Martha bahkan tidak tahu namanya dan memanggilnya Mr. Right. Teman Martha menganggapnya gila, tetapi Martha sudah dibutakan oleh cinta.

Mr. Right ternyata bukanlah laki-laki biasa. Ia merupakan seorang pembunuh bayaran yang sedang dikejar agen FBI, Hopper (Tim Roth). Hubungan Mr. Right dengan Martha membuat Martha juga ikut dalam pengintaian FBI.

Dari segi cerita, Mr. Right tidak menawarkan sesuatu yang baru. Seorang perempuan lugu terjebak dalam pengejaran seorang pria berbahaya pernah beberapa kali diangkat film Hollywood. Sebut saja Knight and Day yang memasangkan Tom Cruise dan Cameron Diaz di tahun 2010.

Tetapi jika film lain memiliki porsi action lebih besar, Mr. Right lebih menonjolkan porsi drama dan komedi. Sayangnya, bagian drama dan komedi juga tergolong biasa saja.

Anna Kendrick berperan besar menghidupkan adegan komedi. Tetapi, karakter yang ia mainkan terasa seperti pengulangan film sebelumnya, Pitch Perfect. Chemistry Anna Kendrick dan Sam Rockwell terbilang baik, namun alur cerita yang cepat membuat penonton kurang bisa bersimpati terhadap karakter dan hubungan mereka.

Beruntung 30 menit terakhir Mr. Right berlangsung menyenangkan. Kombinasi action dan komedi hadir dalam takaran pas. Menariknya, bintang di 30 menit terakhir Mr. Right justru para aktor pendukung yang kerap membuat tertawa karena gaya sok cool mereka.

Namun, 30 menit terakhir tidak bisa menyelamatkan film secara keseluruhan. Tampaknya Mr. Right belum berhasil menemukan formula tepat untuk tampil berbeda dan menghibur di antara genre sejenis.

(dira/ray)

Penulis : Andira Putri
Editor: Andira Putri
Berita Terkait