Petualangan Singa Pemberani Atlantos 2: Masih Menempatkan Diri Sebagai Sumber Pesan Moral, Tak Lebih

Wayan Diananto | 13 Januari 2017 | 14:10 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - “Dengan mutiara laut dalam genggamanku, akan kutengelamkan dunia!” seru Shadow Master (Norman) yang berdiri di dasar laut sembari mengacungkan kedua tangan. Mutiara laut memungkinkan seseorang bisa manipulasi dan mengontrol seluruh elemen di dasar samudera. Inilah kesalahan terbesar ikan Remora (Agus), memfasilitasi kebangkitan Shadow Master dan memberikan mutiara hitam kepadanya. Yang terjadi kemudian, sangat mengerikan.

Dengan mutiara laut, Shadow Master mengubah Remora dalam sekejap. Remora menjadi ikan raksasa sekaligus pesuruh untuk melakukan apa pun yang diinginkan Shadow Master. Aroma bahaya dari dasar laut tercium oleh Paddle Pop (Giring), Liona (Sani), Profesor Hega (Elas), Twitch (Ari), dan Spike (Hamzah). Tim ini diberi mandat menghentikan sepak terjang Shadow Master.

Misi kali ini tak semudah sebelumnya. Untuk menjinakkan mutiara laut dan Shadow Master yang berlipat, Paddle Pop mesti memiliki kekuatan lautan dan keberanian lauran. Dua kekuatan itu mesti dicari Paddle Pop, sebelum menghadapi Shadow Master.

Paddle Pop meminta bantuan Jenderal Khan (Hari) dan Magus (Andhika) untuk mencari sumber kekuatan itu. Di sisi lain, Liona beberapa kali merasa terbubung dengan aura mutiara laut. Sekilas, Liona memperoleh penglihatan tentang dataran es dan sinar mutiara laut.

Petualangan Singa Pemberani Atlantos 2 merupakan lanjutan kisah sebelumnya. Jika Anda belum melihat jilid sebelumnya, Anda tidak perlu khawatir. Seri yang ini mampu berdiri sendiri, lepas dari bayang-bayang pendahulunya.

Pada menit-menit awal, kita diberi penjelasan dalam format lisan mengapa Jenderal Khan kini menjadi tahanan laut. Mengapa Remora kini sendiri dan membuat kesalahan besar. Mengapa Liona awalnya menjaga jarak dan tidak percaya pada itikad baik Jenderal Khan serta setumpuk “mengapa” lainnya. Dengan penjelasan lisan itu, kita bisa menikmati film ini.

Sejujurnya, apa yang kita nikmati dalam Petualangan Singa Pemberani Atlantos 2 tidak jauh beda dengan jilid sebelumnya. Film ini diproduksi untuk menjadi guru pembimbing audio visual yang menananamkan sifat baik kepada anak-anak (dan orang dewasa juga).

Ceramah tentang kebajikan tergambar jelas saat Paddle Pop berupaya memperoleh kekuatan lautan (yang ternyata, berasal dari belas kasih kepada Walrus) dan keberanian lautan (yang berasal dari semangat berkorban untuk sahabat). Keputusan Jenderal Khan menolong Paddle Pop mengajar kita bahwa setiap manusia berhak mendapat kesempatan kedua. Dan manusia bisa berubah.

Petualangan Singa Pemberani Atlantos 2 akhirnya menempatkan diri sebagai animasi sumber pesan moral. Saat menonton, kita tidak bicara soal seberapa jauh animator kita melangkah. Tidak berbicara soal lagu-lagu tema dengan lirik bernas atau ilustrasi musik yang menakjubkan. Tampaknya, produksi terbaru Batavia Pictures ini belum sampai ke sana. Saya percaya, suatu saat animasi Indonesia mampu menyuguhkan cerita yang lebih padat, tidak banyak ceramah, apik dari aspek sinematografi, ilustrasi musik, maupun lagu tema.

Hal lain yang patut diapresiasi, keberhasilan Giring Ganesha, Ari Dagienk, dan Hamzah menjadi identik dengan karakter yang mereka suarakan. Sulit rasanya membayangkan jika suara Paddle Pop dan dua kawan lawasnya itu diisi orang lain.

Pengisi suara: Giring Ganesha, Sani, Ari Dagink, Hamzah, Hari, Norman, Agus Jabrik, Elas Surya
Produser: Lucky Lukman Hakim, Genesis Timotius, Christofer Santosa
Sutradara: Lee Croudy
Penulis: Gary Sparkes, Ariel A. Prendergast
Produksi: Batavia Pictures
Durasi: 1 jam, 40 menit

(wyn/ray)

Penulis : Wayan Diananto
Editor: Wayan Diananto
Berita Terkait