Kualitas Kontestan Indonesian Idol 2018 di Mata Juri dan Alumni

Agestia Jatilarasati | 19 Maret 2018 | 22:50 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Ajang Indonesian Idol kembali diadakan tahun ini, setelah terakhir digelar pada 2014 silam. Indonesian Idol pun bergerak dinamis menyesuaikan dengan zaman, yang dipengaruhi gencarnya penggunaan perangkat digital dan menggilanya media sosial.

Bagaimana pendapat juri dan alumni Indonesian Idol terhadap kualitas kontestan Indonesian Idol 2018 dibanding musim terdahulu?

Salah satu perbedaan mencolok di Indonesian Idol 2018, untuk kali pertama panel juri diisi 5 musisi. Selain melontarkan analisis dan kritik tajam, kelima juri ini membuat kompetisi semakin menarik lewat celoteh dan aksi kocak. Namun mereka tidak main-main dalam memberi penilaian.

“Kami saling mengerti dan satu visi dalam mencari penyanyi terbaik di ajang ini,” ujar Armand Maulana.

Bisa dikatakan kontestan tahun ini tak kalah unggul, bahkan bisa dikatakan lebih siap mental, dibanding para pendahulu.

“Peserta-peserta sekarang ini punya tekad kuat. Jujur, dulu waktu aku masih di Idol, 6 minggu pertama masih kurang serius menekuninya. Terkadang aku ingin kembali ke masa itu dan berjuang lebih baik lagi,” terang Dirly (28), alumni Indonesian Idol musim ketiga (2006).

Mewakili panel juri, Judika mengatakan, peserta saat ini berbekal kepercayaan diri yang kuat.

“Para finalis saat ini lebih percaya diri dan mempunyai kekuatan yang berbeda dibandingkan para penyanyi zaman dahulu. Mereka punya warna dan teknik yang luar biasa,” kata Judika, juara kedua Indonesian Idol musim kedua (2005) yang kini solis pria berpengaruh.

Menurut Virzha (27), juara ketiga Indonesian Idol 2014, perkembangan media sosial saat ini turut berpengaruh pada kepercayaan diri kontestan. Medsos membantu mereka agar lebih cepat dikenal masyarakat luas. Ini satu elemen yang membedakan Indonesian Idol musim kesembilan ini dengan musim-musim sebelumnya.  

“Dulu, awalnya orang enggak tahu siapa kita. Sekarang mereka sudah sudah punya follower sendiri dan populer bahkan sebelum ajang dimulai,” terang Virzha yang baru merilis single “Tentang Rindu”.

Meski pengaruh medsos cukup kuat, Winda Viska (34), alumni Indonesian Idol pertama (2004), mengatakan belum tentu peserta terpopuler di medsos akan memenangi ajang ini.

“Yang trending di pemberitaan seperti Marion Jola saja justru tidak lolos. Bianca Jodie yang jumlah pengikut Instagramnya banyak pun pulang terlebih dahulu. Namun setidaknya medsos memberi kemudahan untuk mendapatkan popularitas. Dulu aku harus ikut audisi, nyanyi sana-sini, dan tampil di TV, baru bisa dikenal orang,” terang Winda.

Lantas, siapa kontestan 5 besar Indonesian Idol 2018 yang dijagokan alumni? Dirly dan Virzha sama-sama menyebut Abdul. Sedangkan Winda harus pasrah karena jagoannya, Bianca, sudah tereliminasi di babak 7 besar.

“Meski ia sempat di-bully, menurutku dia punya sesuatu yang beda. Dia muda, segar, kekinian banget, dan pintar memanfaatkan medsos,” ujar Winda yang pernah aktif bermain di komsit Office Boy.

(ages / gur)

Penulis : Agestia Jatilarasati
Editor: Agestia Jatilarasati
Berita Terkait