Suasana Pementasan Teater NYANYI SUNYI REVOLUSI

Seno Susanto | 4 Februari 2019 | 14:40 WIB

Titimangsa Foundation di dukung Bakti Budaya Djarum Foundation kembali menggelar pementasan teater. 

Titimangsa Foundation mengangkat kisah hidup seorang penyair besar Indonesia, Amir Hamzah

Teater tersebut berjudul Nyanyi Sunyi Revolusi yang dipentaskan di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ) pada tanggal 2 dan 3 Februari 2019.

Saat Amir menempuh pendidikan di Solo, ia menjalin asmara dengan gadis Jawa, Iliek Sundari.

Happy Salma menuturkan tanpa Amir Hamzah kita tidak akan bisa menggunakan bahasa Indonesia sebagai  bahasa persatuan. 

Happy Salma, selaku produser menyebutkan selain sebagai penyair, Amir Hamzah juga dikenal sebagai salah seorang bangsawan yang diangkat sebagai Pahlawan Nasional.

Titimangsa Foundation juga menampilkan sisi lain Amir Hamzah dalam pementasan agar generasi muda bisa makin mengenal

Amir Hamzah merupakan salah satu keluarga bangsawan Melayu Kesultanan Langkat, sebuah kerajaan yang pada masa Hindia Belanda terletak di Sumatera Timur.

Lewat kumpulan puisinya Nyanyi Sunyi (1937) dan Buah Rindu (1941) memposisikan nama Amir Hamzah sedemikian penting dalam kesusasteraan Indonesia.

Teater Nyanyi Sunyi Revolusi berkisah tentang Amir Hamzah dalam hubungannya dengan percintaan terhadap manusia dan negaranya. 

Nyanyi Sunyi Revolusi dipentaskan di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ) pada tanggal 2 dan 3 Februari 2019.

Pertunjukan Teater Nyanyi Sunyi Revolusi didukung tabloidbintang.com sebagai media partner.

TABLOIDBINTANG.COM - Pementasan teater Nyanyi Sunyi Revolusi usai digelar di Gedung Kesenian Jakarta, Jakarta Pusat, Jumat (01/02). Teater ini berkisah tentang penyair Amir Hamzah. Teater Nyanyi Sunyi Revolusi ini dibintangi oleh Lukman Sardi dan Prisia Nasution.

Penulis : Seno Susanto
Editor: Seno Susanto
Berita Terkait