Ini Rahasia yang Membuat Cita Rasa Masakan Padang Mendunia

Vallesca Souisa | 18 November 2022 | 16:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Teruntuk lidah orang Indonesia, masakan Padang atau yang dikenal juga dengan masakan Minang tentu sudah tidak asing lagi. Salah satu kekayaan budaya kuliner dari Minangkabau ini sudah terkenal seantero Indonesia bahkan hingga ke mancanegara.

Adat dan budaya yang terus berkembang lalu kemudian menyebar ke wilayah pesisir pantai pulau Sumatera menciptakan kekayaan budaya kuliner ini. Meskipun disebut dengan masakan Padang, namun resep masakan Padang tidak hanya berasal dari kota Padang saja, akan tetapi juga terdapat dari beberapa daerah lainnya seperti Payakumbuh, Bukittinggi, Solok, dan
Padang Pariaman.

Bergabungnya resep-resep masakan dari berbagai daerah di Sumatera Barat ini dahulu karena adanya interaksi sosial yang dinamis, baik antar individu, antar individu dan masyarakat, maupun antar masyarakat sendiri.

New_line

Pengaruh timbal balik yang tercipta dari hubungan kehidupan manusia ini akhirnya melahirkan budaya kuliner untuk memenuhi kebutuhan, hingga lahirlah masakan Padang. Seiring dengan penyebaran manusia, masakan Padang kemudian tersebar dan mulai diterima di tempat lain.

Selain itu, lokalisasi serta proses industri yang disesuaikan dengan adat dan budaya setempat juga mendorong penyebaran kuliner. Masakan Minang atau masakan Padang memiliki cita rasa utama yang pedas dan gurih, dimana rasa gurih dan pedas diperoleh melalui santan dan cabai merah yang sering dikonsumsi orang Minang.

Disamping itu, rasa pedas dan gurih yang berasal dari santan dan cabai ini nantinya dapat dicampur dengan bahan baku apa saja seperti daging bebek, sapi, ayam, ikan laut, ikan tambak dan lain sebagainya.

Sementara untuk sayurannya, masakan Padang lebih banyak menggunakan bahan nangka, buncis, pakis, daun singkong, kacang panjang, petai dan masih banyak lagi. Terkenal akan rasanya, orang Minang tidak pernah pelit dalam
memasukkan bumbu atau rempah dalam mengolah masakan Padang.

Selain itu, orang Minang juga sangat pemilih dalam hal bumbu-bumbu yang akan digunakan untuk memasak.
Racikan masakan Padang akan kental dan terasa pekat dengan bahan dan bumbunya serta akan memiliki ciri khas tersendiri.

Hal inilah yang juga membuat rasa masakan Padang digemari hingga mancanegara. Bahkan salah satu menu masakan Padang yakni rendang menjadi peringkat pertama makanan terenak di dunia dalam World’s 50 Most Delicious Foods
versi CNN International pada tahun 2011 hingga 2019.

Namun, meskipun bumbu atau rempahnya tidak pelit, ciri khas setiap masakan Padang akan berbeda sesuai dengan pemilihan kualitas bahan baku yang dibuat, selain itu cita rasanya juga dapat berbeda dari tangan satu dengan tangan lain.

Kualitas akan bahan baku dan bumbu ini menjadi keunggulan tersendiri dari restoran masakan Padang MakCiak, dimana bahan yang digunakan merupakan bahan fresh terbaik yang dikirim langsung dari Sumatera Barat. “Untuk menjamin rasanya tetap autentik, kita selalu bawa bumbu- bumbu itu dari Sumatera dari Padang,” kata Aprizal selaku Head Chef MakCiak.

Dimasak langsung oleh tangan chef asli orang Padang yakni Aprizal, cita rasa masakan Padang MakCiak terjamin autentik dan memiliki kualitas rasa yang sama di setiap cabangnya karena diproduksi di dapur utama. “Kita mau masak dimana saja sama, asalkan bumbu dan bahannya sama, kemudian trik memasaknya juga benar pasti hasil rasanya akan sama,” sambungnya.

Dengan mengusung hastag “Pasti Enak”, hidangan MakCiak menjunjung konsistensi rasa dengan kualitas terbaik dari segi bahan, bumbu, serta ukuran yang dibuktikan dengan review dari banyak food vlogger seperti Nex Carlos, Tanboy Kun, William Gozali dan lain sebagainya. “Pekerjaan yang dilakukan dengan penuh rasa dan cinta, akan mendapatkan hasil yang tidak mengecewakan,” jelas Aprizal.

Selain rasa yang kaya, Kadai dan Restoran yang nyaman, harga yang terjangkau, dan juga pelayanan terbaik, lokasi MakCiak juga mudah untuk ditemukan. Hidangan lezat yang ditawarkan MakCiak diantaranya adalah Rendang, Ayam Gulai, Sate, Dendeng, Tunjang, dan lain sebagainya.

Penulis : Vallesca Souisa
Editor: Vallesca Souisa
Berita Terkait