Demi Menghemat, Bisakah Kondom Dipakai Berkali-kali?

Supriyanto | 6 Januari 2023 | 23:59 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Selain sebagai alat kontrasepsi yang digunakan pasangan agar tidak hamil, kondon dibuat dengan tujuan untuk mencegah penularan penyakit menular. Nama kondom sendiri muncul sejak tahun 1600-an, seorang dokter kerajaan Inggris yang bernama dr. Condom atau Earl Condom, mulai memperkenalkan corong untuk menutupi penis untuk melindungi King Charles II dari penularan penyakit kelamin.

Biasanya jaman sekarang kondom terbuat dari lateks dengan beragam pilihan rasa dan bentuk. Dilansir dari laman daily.jstor.org, sebelum memiliki banyak varian seperti sekarang, dulunya kondom terbuat dari usus hewan, diantaranya usus domba dan kambing.

Meski kondom mudah digunakan, nyatanya tidak sedikit orang yang masih melakukan kesalahan dalam memakai kondom. Terkadang, karena alasan efisiensi, masih ada sebagian orang yang berpikir untuk menggunakan kondom yang sama berkali-kali. 

Secara umum, kondom dibedakan menjadi dua jenis, yaitu kondom pria yang dipakai untuk menutupi penis dan kondom wanita yang digunakan di dalam vagina. Mungkin masih banyak orang yang mengira bahwa kedua jenis kondom ini dapat dicuci dan digunakan berkali-kali. Apakah diperbolehkan?

Faktanya, kondom jenis apapun hanya bisa sekali pakai dan tidak boleh digunakan berkali-kali. Alih-alih menjadi hemat, penggunaan kondom yang berulang kali justru dapat menurunkan tingkat efektivitasnya.

Apalagi, kondom yang tersedia di pasaran umumnya terbuat dari lateks atau polyurethane. Mencuci kondom dengan air dan sabun dapat merusak kekuatan bahan kondom, sehingga kondom akan lebih mudah rusak dan robek ketika sedang digunakan.

Seberapa sering pasangan menggunakan kondom saat berhubungan seks?

Sebuah studi asal Belanda menemukan bahwa penggunaan alat ini bergantung pada karakterisitk setiap pasangan melihat individu yang terlibat.

"Sebagai dokter, kami lebih fokus kepada sosok individual, namun kita seharusnya melihat tipe hubungan seperti apa yang dijalankan pasangan," demikian dijelaskan Dr. Luu Ireland dari University of California Los Angeles (UCLA) bagian obstretik dan ginekologi.

Studi yang dikepalai Amy Master dari Public Health Service of Amsterdam ini melibatkan 2.144 peserta di bawah usia 25 tahun.

Dari data keseluruhan, diketahui telah terjalin sebanyak 6.401 hubungan. Sebanyak 33.5% dari 4.014 pasangan yang menjalin hubungan tak tetap, mengatakan bahwa mereka menggunakan kondom saat berhubungan seks. Sedangkan mereka yang menjalin hubungan resmi dan tetap terhitung sebesar 14%.

Tetapi pasangan yang diketahui tidak mengenakan kondom ternyata dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti masa penjajakan hubungan, perbedaan etnis individu, penggunaan obat-obat seks serta terjadinya seks anal.

Ditemukan pula bahwa individu yang memiliki edukasi rendah cenderung jarang menggunakan kondom dibandingkan mereka yang berpendidikan.

Penulis : Supriyanto
Editor: Supriyanto
Berita Terkait