Mengenal JualanKu, Katering Rumahan yang Populerkan Nasi Padang Sambal Ijo di Belanda

Binsar Hutapea | 1 Juni 2023 | 16:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Pada 25 Juni mendatang, usaha katering rumahan bernama JualanKu yang didirikan oleh Detty Janssen, seorang perempuan Indonesia, akan merayakan momen bersejarah. Usaha katering makanan Indonesia di Eindhoven, Belanda, tersebut akan genap berusia 5 tahun.

Detty Janssen merasa bangga dan terharu karena masakan yang disajikan JualanKu berhasil memenuhi kerinduan para diaspora Indonesia yang tinggal di Belanda dan sekitarnya.

"Lima tahun lalu, saya mulai buka JualanKu, tempat di mana saya bisa masak apapun yang saya mau, kapan pun saya mau dan melakukan hal-hal senyaman saya. Hari ini, saya bisa tersenyum bangga melihat sudah sejauh ini perjalanan saya,” kata Detty Janssen. 

“Awalnya tidak pernah terpikir untuk buka usaha di Belanda, apalagi jualan nasi Padang karena saya bukan orang Padang. Tapi karena kangen dengan makanan Indonesia dan susah sekali dapat yang sesuai rasa yang saya mau, akhirnya coba bikin sendiri di rumah," lanjutnya.

Setelah lima tahun beroperasi, JualanKu telah memiliki banyak pelanggan. Sekitar 80 persen adalah orang Indonesia, sedangkan 20 persen sisanya adalah orang Belanda. Detty mengakui tidak fokus menarik pasar lokal Belanda, tetapi lebih mengarahkan usahanya kepada orang Indonesia yang tinggal di Belanda.

"Saya percaya yang bisa melestarikan makanan Indonesia adalah orang Indonesia yang ada di luar negeri. Jadi yang harus diingatkan akan varian dan citarasa autentik makanan Indonesia ya orang Indonesia di luar negeri. Dengan mengingat citarasanya, kemudahan untuk mendapatkan makanannya, para diaspora ini bisa memperkenalkannya ke orang-orang lainnya, termasuk warga lokal. Di situlah tujuan untuk memperkenalkan dan melestarikan kuliner Indonesia akan tercapai, ” bebernya. 

Menu favorit di bisnis rumahan milik Detty adalah Nasi Padang. Setiap harinya, dia berhasil menjual sekitar 200 bungkus Nasi Padang lengkap dengan berbagai lauk seperti sate udang, ayam bakar, gulai, daun singkong, dan sambal ijo. Dalam perjalanan usahanya, Detty juga menambahkan berbagai menu lainnya seperti Nasi Bali, Bubur Ayam, Bakso, Sate Ayam, dan aneka jajanan pasar. Untuk mendapatkan citarasa autentik, Detty belajar langsung dari UMKM dan tukang makanan keliling di Indonesia.

Meskipun orang mengatakan bahwa dia memasak karena hobi, sebenarnya Detty tidak menyukai memasak. Bagi Detty, memasak adalah terapi yang membantu mengontrol rutinitas sehari-harinya serta meningkatkan fokus dan kepercayaan diri, terutama karena dia menghadapi masalah kesehatan mental seperti bipolar disorder dan anxiety.

Detty memiliki sistem usaha yang berbeda dari kebanyakan usaha kuliner rumahan lainnya di Belanda maupun di Indonesia. Dia menerapkan sistem "food war limited edition" di JualanKu. Konsepnya mirip dengan katering makanan Indonesia, di mana calon pembeli harus aktif memantau media sosial JualanKu untuk mengetahui menu apa yang tersedia dan dalam berapa porsi. Pemesanan harus cepat karena jumlahnya terbatas.

Ketika menawarkan makanan melalui platform online, tidak peduli jam berapa makanan ditawarkan, bahkan saat diunggah tengah malam, pesanan terjual dalam hitungan menit. Semua makanan habis dengan cepat karena orang-orang khawatir kehabisan. Meskipun demikian, masih banyak yang protes karena tidak kebagian. Hal ini membuat Detty merasa bangga.

Selain itu, JualanKu tidak menyediakan pengiriman atau delivery makanan. Semua pelanggan diharuskan mengambil pesanan mereka sendiri di warungnya. Meskipun awalnya ada beberapa protes, JualanKu ingin menjaga kesegaran makanan dengan membuatnya pada hari yang sama dan diambil pada hari yang sama. Menggunakan jasa pengiriman dapat menimbulkan masalah di jalan dan makanan tidak lagi terjamin kesegarannya. Inilah yang diutamakan oleh JualanKu.

Meskipun JualanKu memiliki konsep penjualan yang unik karena tidak menyediakan pengiriman, hal ini tidak mengurangi minat pelanggan di kota Eindhoven untuk memesan. Bahkan, pelanggan JualanKu ada yang datang dari kota-kota tetangga yang jauh di Belanda. Detty merasa terkejut dengan hal ini. Bahkan, orang-orang teman yang menempuh perjalanan selama 3 jam (pergi-pulang 6 jam) hanya untuk mengambil makanan di rumahnya. Bahkan orang dari negara tetangga seperti Belgia dan Jerman datang hanya untuk menikmati masakan Indonesia yang mereka rindukan. Ini membuktikan kekuatan masakan Indonesia yang membangkitkan rasa kangen di mana pun

Penulis : Binsar Hutapea
Editor: Binsar Hutapea
Berita Terkait