Jangan Asal Bleaching Gigi! Drg. Deni Syafri: Salah-Salah Bisa Bikin Gigi Keropos

Ari Kurniawan | 14 Desember 2024 | 13:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Memiliki gigi putih bersih tentu dambaan setiap orang. Bukan hanya soal kesehatan, gigi putih belakangan juga menjadi bagian dari tren dalam berpenampilan. Gigi menguning atau kecoklatan bisa disebabkan karena kebiasaan merokok atau minum kopi/teh.

Beberapa cara bisa dilakukan untuk mendapatkan gigi putih. Salah satunya, yang terbilang cukup cepat menunjukkan hasil, adalah dengan melakukan bleaching.

Bleaching gigi adalah prosedur estetika untuk memutihkan gigi dengan menggunakan bahan kimia seperti hidrogen peroksida atau karbamid peroksida. Biasanya, bleaching gigi dilakukan di rumah sakit atau klinik.

Sebelum melakukan bleaching gigi, baiknya pahami dulu efek sampingnya. Drg. Deni Syafri, MMRS, MHkes, menyebut bleaching gigi yang berlebihan berisiko meningkatkan sensitivitas gigi, iritasi ringan pada gusi, serta kerusakan pada lapisan gigi.

"Bleaching itu kan asamnya tinggi, itu bisa membuat gigi mudah keropos. Jadi bleaching nggak boleh setiap hari atau setiap bulan, harus ada intervalnya setahun sekali atau berapa tahun," jelas owner Densya Clinic Dental and Skin Care Karawang ini.

Yang sering tidak disadari orang, menurut Drg. Deni Syafri, gigi yang terlalu putih sejatinya tidak sesuai dengan warna asli gigi orang Indonesia. Jadi, baiknya cukup menaikkan warna dari kusam menjadi lebih cerah.

"Rata-rata orang Indonesia standarnya di kelas A2. Jadi nggak putih banget, ada sedikit kuningnya juga," ujar Drg. Deni Syafri. "Tapi itu tentu tergantung pilihan masing-masing," lanjutnya.

Lebih lanjut, dokter yang juga berpraktek di Primaya Hospital Karawang dan Klinik Kimia Farma Grahayana Karwang ini berpesan kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dalam menjaga kesehatan gigi. Ada beberapa hal sederhana yang perlu diingat.

"Pertama, tentu saja gosok gigi secara teratur. Kemudian periksakan gigi ke dokter, setidaknya enam bulan sekali. Hindari menggosok gigi terlalu keras, karena bisa membuat leher gigi terkikis," sebutnya.

Penulis : Ari Kurniawan
Editor: Supriyanto
Berita Terkait