Anda Terlalu Independen Buat Punya Pasangan, Ini 3 Tandanya!
TABLOIDBINTANG.COM - Menjadi independen itu bagus. Baik pria atau wanita, memang seharusnya mandiri atau mampu berdiri di atas kaki sendiri. Akan tetapi, segala sesuatu yang berlebihan tidaklah baik. Termasuk soal independen, khususnya pada kaum hawa.
Hiper-independen cenderung membuat wanita tidak membutuhkan pasangan.
Well, jika memang benar-benar independen setengah mati, memilih untuk tidak memiliki pasangan menjadi sah-sah saja. Karena mereka benar akan baik-baik saja walau sendirian. Tapi sebaiknya jangan coba-coba sekadar mengaku-ngaku independen, padahal aslinya butuh banget punya pasangan. Bisa-bisa malah galau terus tiap hari, hehehe.
Memastikan apakah Anda termasuk wanita yang hiper-independen atau tidak, berikut ini 3 tanda utamanya seperti dilansir dari Psychology Today.
1. Enggan meminta bantuan
Tanda pertama hiper-independen adalah keengganan meminta bantuan orang lain karena mereka takut terlihat rapuh atau tidak berdaya. Mereka juga cenderung memenuhi segala kebutuhannya sendiri.
Merepotkan orang lain hanya akan membuat mereka merasa lemah dan ketergantungan. Perasaan buruk semacam ini akan memicu ketidaknyamanan hingga gangguan kecemasan (anxiety). Mendapatkan bantuan tidak membuat mereka bahagia.
Bagi orang tipe ini, independen adalah keharusan. Itulah jalan hidup yang akan membuat mereka bahagia sepenuhnya. Mau hidup sendirian saja tanpa pasangan? Bisa banget.
2. Memiliki tembok emosional yang membuat mereka berjarak
Bagi mereka yang hiper-independen, menjaga jarak secara emosional dengan orang lain adalah sebuah perlindungan yang akan memastikan diri mereka senantiasa aman. Mereka yakin bahwa hubungan cinta hanya akan membawa pada kekecewaan dan sakit hati. Kedekatan emosional juga bisa hilang seiring waktu dan ini membuat segala usaha yang pernah dilakukan sia-sia belaka.
Andai terpaksa, orang-orang tipe ini hanya akan berbagi kesenangan. Namun saat merasakan kesulitan atau kesakitan, mereka akan menekan perasaan tersebut sedemikian rupa agar tak seorang pun tahu.
3. Memprioritaskan kesendirian dan tidak suka berbagi pengalaman
Orang-orang penyendiri menerapkan batasan yang sangat keras terhadap dirinya. Selain mencukupi segala kebutuhannya sendiri, mereka juga tidak terlihat membutuhkan dukungan dari orang lain, saran atau masukan dari orang lain, dan tidak butuh juga kehadian orang lain. Termasuk dalam melakukan hobi atau kesenangan, mereka juga asyik sendiri. Kesendirian malah membuat mereka lebih fokus dalam meraih tujuan.
Bagi mereka, sikap berkorban atau berkompromi dengan orang lain hanya akan membuat tidak nyaman atau bahkan terganggu. Orang-orang semacam ini hanya bahagia jika kontrol sepenuhnya ada di tangan mereka.