Sudah Dewasa Malah Membuat Orang Tua Bersedih, Hindari 11 Perilaku Ini!

Alam Mary | 19 Januari 2025 | 21:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Walau sudah dewasa, kita kadang tetap bertingkah laku seperti "anak-anak" saat dihadapkan dengan orang tua. Manja lagi, sesuka hati, dan tidak terlalu memikirkan perasaan orang tuanya.

Dalam pikiran bawah sadar kita, orang tua akan selamanya jadi orang tua seperti saat kita masih kecil dulu. Orang tua yang selalu siap sedia dan memahami anak-anaknya.

Padahal nyatanya tidak. Orang tua yang sudah sepuh atau telah memasuki usia lansia, jelas jauh berbeda kondisinya dengan orang tua saat kita masih kanak-kanak.

Tidak hanya kekuatan fisik mereka yang sudah banyak menurun, psikologisnya juga cenderung jadi lebih sensitif. Dibutuhkan perlakuan khusus, terutama dari anak-anaknya yang sudah beranjak dewasa atau sama-sama sudah menjadi orang tua.

Agar terhindar dari melakukan sesuatu yang nantinya akan disesali, berikut 11 perilaku yang paling rentan membuat orang tua bersedih yang patut diketahui. Semoga menjadi pembelajaran agar kita bisa lebih menahan diri agar orang tua tersayang tidak sampai tersakiti.

1. Mengabaikan panggilan telepon atau pesan singkat orang tua 

Ketika orang tua dan anaknya sudah hidup berjauhan, salah satu cara komunikasi paling praktis adalah melalui sambungan telepon atau pesan singkat. Betapa terluka hati mereka jika anak yang ditunggu-tunggu kabarnya malah mengabaikan, bahkan membalas pesan singkat pun tidak sempat.  

2. Tidak berkunjung saat musim liburan atau hari raya

Sesibuk-sibuknya kehidupan baru yang dijalani anaknya, orang tua tetap berharap anak-anak dan keluarga kecilnya akan berkunjung walau hanya sesekali pada momen spesial. Itulah sebabnya ada istilah mudik, di mana orang tua menantikan anak cucunya pulang kampung di hari raya. 

3. Tidak melibatkan dalam acara besar atau event penting 

Cucunya akan wisuda, ada yang bertunangan atau menikah, atau ada rencana pergi ke Tanah Suci, orang tua, walau sudah sepuh, tetap harus dikabari, dimintai pendapatnya, atau diusahakan kehadirannya. Bukan untuk mencampuri urusan atau keputusan yang sudah dibuat, tapi setidaknya anggap mereka ada dan berarti. 

4. Mengungkit pertengkaran lama yang belum terselesaikan

Inner child atau luka masa kecil tidak bisa sepenuhnya sembuh. Tapi bukan berarti untuk diledakkan berkali-kali di setiap kesempatan bertemu orang tua. Kesalahan mereka mungkin tidak termaafkan, namun menyembuhkan diri dari trauma sudah menjadi tanggung jawab masing-masing. Jangan habiskan energi untuk menuntut balik orang tua karena hanya akan sia-sia belaka.

5. Tidak bertanya tentang kesejahteraan orang tua 

Anak yang menyempatkan bertanya kabar soal kesejahteraan orang tuanya (kesehatan dan keuangan), akan membuat orang tua merasa diperhatikan. Walau mungkin bala bantuan atau uang tidak langsung dikirim, itu tidak masalah karena sebentuk perhatian sudah lebih dari segalanya.

6. Melangkahi batasan orang tua yang baru 

Orang tua yang lansia jelas sudah berbeda kondisinya, fisik dan psikologisnya. Anak tidak bisa tetap bertingkah laku seperti anak-anak yang selalu harus diutamakan kenyamanannya. Giliran anak yang harus memahami bahwa orang tuanya kini memiliki batasan-batasan baru yang tidak bisa diterabas begitu saja. Ada kebutuhan orang tua yang posisinya kini lebih utama. 

7. Bersikap meremehkan saat mengobrol

Orang tua yang sudah lansia mungkin sudah kehilangan kemampuan komunikasinya, bicaranya diulang-ulang, mungkin tidak terdengar penting atau berbobot. Kendati demikian, tidak semestinya anak yang sudah dewasa meremehkan dan bersikap acuh tak acuh. Pastikan tetap sopan, berikan tanggapan secukupnya dengan cara yang baik.

8. Menghindari ekspresi kasih sayang 

Beberapa orang mungkin merasa jika pelukan dan ciuman terlalu konyol dilakukan terhadap orang tua yang sudah lansia. Padahal sejatinya orang tua dengan tubuh mereka yang sudah rapuh dan tak lagi sempurna tetap mendamba kasih sayang yang ekspresif dari anak-anaknya.

9. Tidak berbagi cerita terbaru 

Anak mungkin merasa orang tuanya tidak akan terlalu peduli atau tidak akan nyambung dengan cerita-cerita remeh harian. Tapi ketahuilah, kisah-kisah ringan, berkesan atau lucu yang terjadi sehari-hari pada anak-cucunya tetap menarik di telinga mereka. Ceritakan saja apa adanya dan lihat sendiri reaksi bahagia mereka.

10. Mengkritisi rutinitas keseharian orang tua 

Sebagai manusia yang lebih modern, Anda mungkin telah memiliki ilmu pengetahuan baru yang jauh lebih berkembang dibanding apa yang diketahui orang tua. Tapi bukan berarti Anda berhak mengoreksi orang tua, mengungkap kesalahan secara terbuka, apalagi sampai merendahkan. Maklumi saja selama tidak membahayakan dan berikanlah bantuan dalam diam dan senyap. Yang penting orang tua merasakan manfaatnya, tanpa harus merasa tersinggung.

11. Mengabaikan perasaan orang tua

Menjadi puncak dari perilaku anak paling menyakitkan hati orang tua adalah perilaku mengabaikan perasaan orang tua. Bentuknya apa saja? Banyak dan sangat beragam. Intinya adalah perilaku apa pun yang membuat orang tua merasa tidak didengar, tidak dihargai, dan tidak dianggap ada, paling harus dihindari.

Penulis : Alam Mary
Editor: Supriyanto
Berita Terkait