Banjir Surut, Leptospirosis Mengintai
TABLOIDBINTANG.COM - Curah hujan tinggi menyebabkan banjir di beberapa wilayah di Indonesia. Banyak risiko yang harus dihadapi para korbannya. Selain masalah kerusakan atau kehilangan harta benda, korban banjir juga dihadapkan pada kemungkinan menderita sakit.
Salah satu yang cukup khas dan banyak muncul pasca musibah banjir, yaitu penyakit Leptospirosis atau demam kencing tikus.
Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira. Leptospirosis dapat terjadi setelah korban bersinggungan langsung melalui hidung, mata, mulut, atau luka pada kulit, dengan air atau tanah yang tercemar urin atau cairan reproduksi hewan (biasanya tikus). Atau makan dan minum makanan dan minuman yang terkontaminasi.
Leptospirosis dapat menyebabkan gejala seperti demam dan flu yang terus memburuk.
Bersentuhan dengan air yang terkontaminasi dalam waktu lama meningkatkan risiko seseorang di kemudian hari mengindap Leptospirosis.
Aktivitas yang membuat kepala terendam air atau menyebabkan menelan air (arung jeram, berenang, berperahu), termasuk yang tinggi risiko Leptospirosis. Namun risiko lebih besar terjadi setelah hujan lebat dan banjir.
Seberapa umum Leptospirosis pada manusia? Diperkirakan lebih dari 1 juta orang di seluruh dunia terkena leptospirosis setiap tahunnya dan hampir 60.000 di antaranya meninggal karena penyakit tersebut.
Leptospirosis terdiri dari dua fase; fase leptospiremik (akut) dan fase imun (tertunda). Anda mungkin mengalami gejala ringan atau tidak ada gejala sama sekali pada fase akut. Namun beberapa orang mengalami gejala berat pada fase imun. Pada fase akut, Anda mungkin mengalami gejala mirip flu secara tiba-tiba.
Gejala ini biasanya muncul dalam dya hingga 14 hari setelah infeksi Leptospira. Gejala ini berlangsung antara 3 hingga 10 hari.
Pada fase ini, bakteri berada dalam aliran darah dan berpindah ke organ tubuh. Tes darah akan menunjukkan tanda-tanda infeksi. Pada fase imun, bakteri telah berpindah dari darah ke organ tubuh. Bakteri ini paling terkonsentrasi di ginjal yang menghasilkan urin. Tes urin akan menunjukkan tanda-tanda bakteri.
Sejumlah kecil orang akan jatuh sakit parah akibat sindrom Weil yang terjadi pada fase imun. Sindrom Weil menyebabkan pendarahan internal, kerusakan ginjal, dan menguningnya kulit dan mata (penyakit kuning) yang parah.
Pada fase akut, seseorang bisa mengalami gejala seperti demam tinggi yang muncul tiba-tiba, mata merah, sakit kepala, menggigil, nyeri otot, nyeri perut, mual dan muntah, hingga diare.
Jika Anda baru-baru ini menjadi salah satu korban banjir dan mulai merasakan beberapa gejala sakit yang serius, ada baiknya untuk segera memeriksakan ke rumah sakit. Penanganan awal akan memperkecil risiko penyakit ini menjadi lebih parah atau yang hingga menyebabkan kematian.