5 Hal Tentang Pasangan yang Tak Boleh Disebar ke Orang Lain

Binsar Hutapea | 7 Mei 2025 | 06:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Pernikahan adalah komitmen jangka panjang yang memerlukan kerja keras dan kepercayaan mendalam. Namun, kepercayaan yang dibangun bertahun-tahun bisa runtuh hanya dalam sekejap jika tidak dijaga dengan bijak. Salah satu kesalahan yang sering luput disadari adalah menceritakan hal-hal pribadi pasangan kepada orang lain — bahkan keluarga sendiri. Berdasarkan pandangan psikologi hubungan, berikut lima hal penting yang sebaiknya tidak diungkapkan kepada siapa pun demi menjaga keharmonisan dan kepercayaan dalam hubungan:

1. Ketakutan dan kerentanan terdalam pasangan
Mengungkapkan trauma, ketakutan, atau kerentanan pasangan yang pernah dibagikan dalam momen intim bisa melukai kepercayaan yang telah mereka berikan. Informasi emosional ini biasanya dibagikan dalam ruang yang aman dan tidak dimaksudkan untuk konsumsi publik. Menurut pakar psikologi, keintiman emosional adalah ikatan sakral yang harus dijaga oleh kedua belah pihak. Mengkhianati kepercayaan ini bisa berdampak jangka panjang seperti rasa malu, keterasingan emosional, bahkan retaknya hubungan.

2. Detail pertengkaran yang terjadi
Mengadu kepada teman atau keluarga tentang pertengkaran yang terjadi mungkin terasa melegakan, namun sebenarnya bisa menjadi bumerang. Setiap konflik seharusnya diselesaikan secara privat antara pasangan, bukan melibatkan pihak luar yang bisa menimbulkan persepsi negatif yang bertahan lama. Psikolog hubungan menekankan bahwa meskipun konflik dalam hubungan itu wajar, keterlibatan pihak ketiga justru memperumit penyelesaian dan bisa memicu keberpihakan serta intervensi yang tidak diinginkan.

3. Hubungan masa lalu pasangan
Masa lalu adalah milik pribadi pasangan yang dibagikan dengan kepercayaan penuh. Membicarakan hubungan masa lalu mereka kepada orang lain dapat menimbulkan penilaian yang tidak adil dan rasa malu atau pengkhianatan. Dari sudut pandang psikologis, rasa aman dalam hubungan romantis mencakup kebebasan untuk berbagi masa lalu tanpa takut dijadikan bahan gosip atau ejekan. Membocorkannya dapat melukai harga diri pasangan dan merusak rasa hormat dalam hubungan.

4. Kondisi keuangan atau masalah finansial
Urusan keuangan sering kali menjadi topik sensitif dalam hubungan. Mengungkapkan pendapatan, utang, atau kebiasaan belanja pasangan kepada orang lain bisa dianggap sebagai pelanggaran privasi. Kecuali disepakati bersama, informasi ini sebaiknya tetap menjadi urusan internal pasangan. Keterbukaan finansial adalah elemen penting dalam kepercayaan, dan membocorkannya bisa mengganggu kestabilan emosional dan relasi pasangan.

5. Kekurangan atau kebiasaan menyebalkan pasangan
Setiap orang memiliki kekurangan. Namun, membicarakan kebiasaan atau sifat negatif pasangan secara terbuka — apalagi di depan keluarga — bisa menciptakan citra negatif yang sulit dipulihkan. Menurut psikologi hubungan, kekaguman terhadap pasangan adalah fondasi penting dalam hubungan jangka panjang. Terlalu sering mengkritik pasangan di depan orang lain bukan hanya mencoreng citranya, tapi juga mengindikasikan kurangnya kesetiaan dan penerimaan. Sebaiknya, keluhan kecil dibicarakan secara langsung dengan pasangan dalam semangat pengertian, bukan sebagai bahan olok-olok publik.

Penulis : Binsar Hutapea
Editor: Supriyanto
Berita Terkait