i3L Beauty Fair 2025 Kupas Tuntas Dunia Kecantikan dari Sisi Sains dan Bisnis
TABLOIDBINTANG.COM - Lebih dari sekadar tren viral dan kemasan menarik, industri kecantikan perlu ditopang dengan ilmu pengetahuan yang kuat dan strategi bisnis yang tepat. Hal inilah yang menjadi inti dari i3L Beauty Fair 2025, sebuah acara edukatif yang digelar di kampus i3L pada Sabtu, 3 Mei 2025. Mengusung tema "Discover the Science & Business Behind Beauty" acara ini menjadi titik temu antara dunia sains, bisnis, dan komunitas yang mendorong inovasi dalam ranah kecantikan.
Acara ini diselenggarakan oleh tim Branding & Communication i3L bersama Student Council atau BEM i3L, dan sukses menarik lebih dari 200 pengunjung dari berbagai latar belakang-mulai dari pelajar, mahasiswa, profesional industri, hingga penggemar kecantikan.
Salah satu sorotan utama datang dari dua sesi Beauty Talk yang membahas sisi lain dari industri ecantikan. Sesi pertama bertajuk "The Beauty Communities Behind Your Favorite Brands" menghadirkan Lizzie Parra (Founder & CMO BLP Beauty) dan Elisa Marchelina (Community Lead Mad For Makeup), yang mengulas bagaimana komunitas kini menjadi penggerak utama pertumbuhan sebuah brand. Mereka bukan sekadar pendukung, tapi juga berperan menentukan arah brand ke depannya.
Sesi berikutnya mengajak audiens menyelami lebih dalam dunia riset kosmetik lewat diskusi bertema "The Science Behind Your Beauty Products". Dipandu oleh apt. Pietradewi Hartrianti, Ph.D., sesi ini menghadirkan Michella Ham (CEO Skin Game), Theresia Sinandang (Head of Research & Business Development, Skinproof), dan Istiyani Rahayu (R&D Decorative Scientist, ParagonCorp). Mereka menekankan pentingnya pendekatan ilmiah untuk merjawab tuntutan konsumen yang semakin kritis dan sadar terhadap kandungan dalam produk.

"Melalui Beauty Fair ini, kami ingin menunjukkan bahwa dunia kecantikan tidak bisa dilepaskan dari pendekatan ilmiah dan kolaborasi lintas disiplin. Edukasi publik mengenai bagaimana produk dirancang, diuji, hingga didistribusikan menjadi sangat penting di era konsumen yang semakin cerdas," ujar Pietradewi Hartrianti, Ph.D., selaku Vice Rector of Marketing, Research and Innovation i3L.
Tak hanya menyuguhkan diskusi inspiratif, pengunjung juga diajak untuk langsung bereksperimen melalui berbagai workshop interaktif. Mulai dari membuat sunscreen stick, face mask, hingga meracik jamu tradisional. olaborasi spesial antara i3L dan Paragon juga menghadirkan workshop formulasi lip cream untuk mahasiswa, menambah pengalaman belajar secara praktikal.
Dalam semangat keberlanjutan, kompetisi poster ilmiah bertajuk ""Sustainable Beauty for a Better Tomorrow" turut menjadi bagian penting dari rangkaian acara. Dikuti oleh 48 tim dari berbagai sekolah dan institusi, kompetisi ini menantang peserta untuk menyajikan ide-ide inovatif tentang produk dan praktik kecantikan berkelanjutan.
Sebanyak 15 tim terpilih sebagai finalis dan mempresentasikan karya mereka di hadapan dewan juri. Tim TwoWin dari Universitas Tarumanagara berhasil meraih juara pertama, disusul Orange Donut dari Springfield School di posisi kedua, dan Three Musketeers dari Institut Teknologi Bandung sebagai juara ketiga.
Acara ini juga mendapat dukungan dari berbagai mitra industri seperti Jacquelle, Karuna Skin Indonesia, Fitbar, Skinproof, Deorex, dan ParagonCorp. Media partner Popbela dan Kompasiana, serta komunitas seperti HelloBeauty, Skinsociate dan Rebel Secret Society turut memperluas jangkauan acara ini ke publik yang lebih luas.
"i3L Beauty Fair merupakan bukti nyata bahwa sains, bisnis, dan kreativitas bisa berjalan berdampingan untuk membentuk masa depan industri kecantikan yang lebih bertangr jawab dan berkelanjutan," tutup Pietradewi.