5 Cara Cerdas Menjaga Ketenangan Batin Meski Dikelilingi Orang yang Menyusahkan

Binsar Hutapea | 13 Mei 2025 | 02:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Di tengah kehidupan yang semakin sibuk dan penuh tekanan, banyak dari kita menghadapi satu tantangan yang sama: berurusan dengan orang-orang yang menguras energi. Entah itu rekan kerja yang gemar menciptakan drama, teman yang selalu melihat sisi negatif, atau anggota keluarga yang tak menghargai batasan pribadi—orang-orang yang menyusahkan bisa muncul dari mana saja. Dan sayangnya, menjauh dari mereka tidak selalu semudah kelihatannya.

Lambat laun, situasi seperti ini bisa memengaruhi suasana hati, konsentrasi, hingga ketenangan batin. Namun, memutus hubungan atau mengonfrontasi mereka bukan selalu solusi terbaik. Pendekatan yang lebih bijak justru bisa dimulai dari dalam diri—dengan mengatur cara kita merespons. Menjaga kedamaian bukan berarti mengubah orang lain, tetapi melindungi diri sendiri ketika situasi tak ideal.

1. Ubah cara pandang Anda

Tak semua hal selalu sejelas yang terlihat. Seringkali, yang membuat kita terganggu bukan hanya perilaku orang lain, tapi cara kita memaknainya. Saat seseorang bersikap menyebalkan, coba jeda sejenak dan tanyakan pada diri sendiri: Apakah ada cara lain untuk melihatnya? Mungkin mereka tak bermaksud kasar. Bisa jadi ucapan tajamnya berasal dari masalah pribadi, bukan karena Anda. Menggeser perspektif tak serta-merta menyelesaikan masalah, tapi bisa meringankan beban emosional.

2. Temukan cara yang paling cocok untuk Anda

Tidak ada satu pendekatan yang berlaku untuk semua. Kadang, diam adalah pilihan terbaik. Di waktu lain, menjauh bisa menjadi langkah paling sehat. Atau mungkin, berbicara secara tenang dan tegas justru yang dibutuhkan. Kuncinya adalah memahami apa yang benar-benar membuat Anda merasa lebih tenang, lalu konsisten melakukannya.

3. Cari pelajaran di balik ketidaknyamanan

Menghadapi orang sulit memang tak menyenangkan, namun bisa menjadi ajang belajar. Anda bisa mengenali batas toleransi diri, mengukur seberapa sabar Anda, dan mengasah kemampuan mengontrol emosi di tengah tekanan. Tak perlu berterima kasih atas stres yang muncul, tapi menyadari proses tumbuh dari situasi itu bisa membantu meringankan beban.

4. Jangan biarkan satu momen buruk menentukan segalanya

Mudah sekali menggeneralisasi—berpikir bahwa satu insiden buruk akan selalu terulang. Tapi, satu momen tak ideal tak harus merusak seluruh hubungan. Terbuka pada kemungkinan perubahan bukan tanda kelemahan, melainkan bukti bahwa Anda memilih untuk tidak dikendalikan oleh luka masa lalu.

5. Ingat kekuatan yang pernah Anda miliki

Ketika stres menumpuk, kita sering lupa betapa kuatnya diri sendiri. Ingat kembali saat-saat Anda mampu melalui situasi sulit: ketika berhasil tetap tenang, atau tahu kapan harus pergi. Jika Anda pernah melakukannya, Anda bisa melakukannya lagi. Dan terkadang, mengingat hal itu saja sudah cukup untuk menenangkan hati.

Menghadapi orang sulit memang tak bisa dihindari, tapi bukan berarti Anda harus kehilangan ketenangan. Kuncinya adalah membangun ketahanan batin—dengan perspektif yang jernih, respon yang sadar, dan pengingat bahwa Anda punya kuasa atas diri sendiri.

Penulis : Binsar Hutapea
Editor: Supriyanto
Berita Terkait