Waspada Gejala Diabetes di Malam Hari: Bisa Ganggu Tidur dan Picu Komplikasi Serius

Binsar Hutapea | 30 Mei 2025 | 02:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Diabetes merupakan penyakit kronis yang terjadi saat tubuh tidak mampu mengatur kadar gula darah secara normal. Hal ini bisa disebabkan oleh produksi insulin yang tidak mencukupi atau ketidakmampuan tubuh dalam menggunakan insulin secara efektif. Meski tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, kondisi ini dapat dikelola melalui pengobatan dan perubahan gaya hidup.

Salah satu cara terbaik untuk memantau kadar gula darah adalah melalui tes darah. Namun, diabetes juga memunculkan gejala khas—beberapa di antaranya kerap muncul pada malam hari dan dapat mengganggu kualitas tidur.

Risiko kesehatan jika gula darah tidak terkontrol
Penderita diabetes berisiko mengalami kadar gula darah yang terlalu tinggi (hiperglikemia) atau terlalu rendah (hipoglikemia), termasuk saat tidur. Keduanya berbahaya dan perlu ditangani dengan cepat.

Mengapa gejala diabetes muncul di malam hari?
Selama tidur, kadar gula darah bisa turun drastis atau naik secara signifikan, tergantung pada pola makan, obat-obatan, serta proses alami tubuh. Kondisi ini menyebabkan gejala tertentu yang muncul saat malam.

Gejala hipoglikemia (gula darah rendah) saat malam
Hipoglikemia nokturnal terjadi ketika kadar glukosa darah turun di bawah 70 mg/dL saat tidur. Kondisi ini umum terjadi pada pasien yang menggunakan insulin atau obat diabetes tertentu yang dapat menurunkan gula darah secara drastis.

Tanda-tandanya meliputi:
- Berkeringat saat tidur: Penderita bisa terbangun dengan pakaian basah oleh keringat.

- Mimpi buruk atau tidur tidak nyenyak: Gula darah rendah bisa menyebabkan mimpi yang mengganggu.

- Lemas saat bangun: Rasa lelah berlebihan, mudah marah, atau sulit berkonsentrasi di pagi hari.

- Tubuh gemetar: Perasaan gemetar atau tidak stabil bisa muncul saat malam.

- Detak jantung cepat: Palpitasi atau jantung berdebar saat tidur.

- Lapar atau mual: Terbangun karena rasa lapar mendadak atau mual.

Gejala hiperglikemia (gula darah tinggi) saat malam
Kadar gula darah tinggi saat malam juga umum terjadi pada penderita diabetes dan dapat menyebabkan gangguan tidur yang cukup signifikan.

Beberapa gejala yang sering terjadi:
- Sering buang air kecil: Ginjal bekerja lebih keras untuk membuang kelebihan glukosa, membuat penderita terbangun berkali-kali.

- Haus berlebihan dan mulut kering: merasa sangat haus di malam hari.

- Sakit kepala: Terbangun dengan sakit kepala bisa menjadi tanda gula darah tinggi.

- Tidur tidak nyenyak: sulit tertidur atau sering terbangun di malam hari.

- Penglihatan kabur: gula darah tinggi dapat memengaruhi penglihatan.

- Lemas atau mual: rasa mual atau lemas yang datang tiba-tiba di malam hari atau saat bangun.

Penyebabnya bisa berupa makan larut malam, dosis insulin yang tidak memadai, atau fenomena "dawn phenomenon"—saat tubuh secara alami melepaskan glukosa di pagi hari.

Tanda lain yang mungkin terjadi di malam hari
- Berkeringat berlebihan: Diabetes dapat memicu aktivitas kelenjar keringat yang berlebihan.

- Kesemutan: Kerusakan saraf akibat diabetes bisa menyebabkan sensasi seperti ditusuk jarum di tangan atau kaki.

- Kulit kering atau gatal: Sirkulasi darah yang buruk dan dehidrasi menyebabkan iritasi kulit.

Mengapa gejala di malam hari penting diperhatikan?

Gejala diabetes di malam hari bukan hanya mengganggu tidur, tapi juga dapat berdampak jangka panjang, antara lain:

- Menurunkan kualitas tidur dan menyebabkan rasa mengantuk serta kurang fokus di siang hari.

- Hipoglikemia berulang di malam hari bisa membahayakan jiwa.

- Kurang tidur bisa memperburuk kontrol gula darah secara keseluruhan.

Langkah yang perlu dilakukan
- Pantau gula darah secara rutin: gunakan alat pengukur glukosa atau continuous glucose monitor (CGM), terutama sebelum tidur dan saat terbangun.

- Perbaiki pola makan dan konsumsi obat: Hindari makanan berat atau tinggi karbohidrat sebelum tidur. Ikuti anjuran dosis obat dari dokter.

- Tangani hipoglikemia segera: siapkan glukosa cepat serap (seperti jus buah atau tablet glukosa) di dekat tempat tidur.

- Jaga kebiasaan tidur yang baik: buat jadwal tidur yang konsisten dan lingkungan tidur yang nyaman.

Konsultasikan ke dokter: Jika sering mengalami gejala di malam hari, sebaiknya segera berkonsultasi untuk penyesuaian pengobatan atau evaluasi lanjutan.

Diabetes bukan hanya soal gula darah tinggi atau rendah, tapi juga soal bagaimana kondisi tersebut memengaruhi kehidupan sehari-hari, termasuk waktu tidur. Memahami dan mengenali gejala malam hari dapat membantu pasien mengelola penyakit dengan lebih baik dan mencegah komplikasi berbahaya.

Penulis : Binsar Hutapea
Editor: Supriyanto
Berita Terkait