Waspadai 6 Jenis Kanker Paling Umum: Gejala dan Pentingnya Skrining Rutin

Binsar Hutapea | 11 Juni 2025 | 11:45 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Kanker tetap menjadi salah satu penyebab utama kematian di dunia, namun banyak jenisnya yang dapat dicegah atau disembuhkan jika terdeteksi sejak dini. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menekankan pentingnya skrining rutin dan kewaspadaan terhadap perubahan kondisi tubuh. Berikut ini adalah beberapa jenis kanker yang umum terjadi dan gejala yang perlu diwaspadai:

Kanker Payudara: 

Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling sering didiagnosis secara global. Meski lebih umum terjadi pada perempuan, laki-laki juga bisa mengalaminya, meski dalam kasus yang sangat jarang. Kanker ini biasanya berkembang di jaringan payudara, khususnya saluran susu (duktus) atau lobulus, dan memiliki tingkat kesembuhan tinggi jika ditemukan sejak awal.

Gejala:

Munculnya benjolan baru di payudara atau ketiak, keluarnya cairan dari puting, perubahan tekstur kulit seperti cekungan atau kemerahan, serta nyeri payudara yang menetap. Perubahan ukuran atau bentuk payudara juga bisa menjadi tanda awal keganasan.

Kanker Paru-Paru

Kanker paru-paru masih menjadi penyebab utama kematian akibat kanker di seluruh dunia. Penyakit ini umumnya berkembang di jaringan paru-paru dan paling sering dikaitkan dengan kebiasaan merokok atau paparan jangka panjang terhadap polusi beracun. Namun, kanker paru juga dapat terjadi pada individu yang tidak merokok.

Gejala:

Batuk yang tidak kunjung sembuh, nyeri dada, suara serak, batuk berdarah, atau sesak napas merupakan gejala utama. Kelelahan, penurunan berat badan tanpa sebab, serta infeksi pernapasan yang sering kambuh juga dapat mengindikasikan kanker paruKanker Kolorektal

Kanker Kolorektal

Kanker kolorektal berkembang di usus besar (kolon) atau rektum, umumnya berawal dari polip prakanker. Ini merupakan jenis kanker ketiga yang paling banyak terjadi secara global, namun dapat dicegah atau disembuhkan bila terdeteksi sejak dini melalui pemeriksaan rutin.

Gejala:

Darah dalam tinja, perubahan pola buang air besar, nyeri atau kram perut yang terus-menerus, kelemahan, serta penurunan berat badan tanpa sebab. Sembelit atau diare berkepanjangan juga bisa menjadi tanda awal.

Kanker Prostat

Kanker prostat menyerang kelenjar prostat pada pria, biasanya di usia lanjut. Meski sering berkembang lambat, dalam beberapa kasus bisa menjadi agresif. Pemeriksaan rutin, khususnya setelah usia 50 tahun, sangat disarankan.

Gejala:

Kesulitan buang air kecil, aliran urin yang lemah, darah dalam urin atau air mani, serta nyeri di daerah panggul. Pada stadium lanjut, bisa menimbulkan nyeri tulang atau disfungsi ereksi.

Kanker Lambung

Kanker lambung atau gastric cancer berkembang di lapisan perut bagian dalam. Faktor risiko termasuk infeksi kronis Helicobacter pylori, kebiasaan merokok, dan pola makan tidak sehat. Penyakit ini lebih banyak ditemukan di Asia Timur, Eropa Timur, dan Amerika Selatan.

Gejala:

Gangguan pencernaan, kembung setelah makan, mual, nyeri perut, serta penurunan berat badan tanpa sebab. Pada tahap lanjut, dapat muncul muntah darah atau tinja berwarna hitam.

Kanker Hati

Kanker hati, umumnya berupa karsinoma hepatoseluler, seringkali disebabkan oleh infeksi kronis hepatitis B atau C, konsumsi alkohol berlebihan, atau penyakit hati berlemak. Penyakit ini lebih banyak ditemukan di Asia dan Afrika.

Gejala Umum:

Nyeri atau rasa penuh di perut bagian atas, kulit atau mata menguning (jaundice), penurunan berat badan, lemas, urin berwarna gelap, serta hilangnya nafsu makan dan mual.

Banyak jenis kanker berkembang secara diam-diam dan baru menunjukkan gejala ketika telah memasuki tahap lanjut. Oleh karena itu, penting untuk menjalani pemeriksaan kesehatan secara rutin dan tidak mengabaikan gejala yang terus-menerus.

Menurut WHO, deteksi dini yang diikuti pengobatan tepat dapat meningkatkan peluang hidup secara signifikan. Mengenali gejala dan bertindak cepat bisa menjadi penyelamat.

Penulis : Binsar Hutapea
Editor: Binsar Hutapea
Berita Terkait