Jangan Langsung Resign! Ini 5 Cara Hadapi Bos Menyebalkan

Binsar Hutapea | 13 Juni 2025 | 15:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Dalam dunia kerja, memiliki atasan yang suportif dan pengertian sering dianggap sebagai berkah terselubung. Namun, tak sedikit pula karyawan yang harus berhadapan dengan atasan yang sulit—baik itu terlalu kritis, tidak menghargai, suka mengatur secara berlebihan, atau memiliki sikap yang tidak terduga. Sikap-sikap ini dapat berdampak serius pada rasa percaya diri, kepuasan kerja, hingga kesehatan mental.

Meskipun keinginan untuk mengundurkan diri bisa muncul, keputusan tersebut tidak selalu menjadi solusi terbaik. Sebaliknya, belajar menghadapi atasan yang sulit dengan tetap menjaga profesionalisme dan batasan pribadi dapat menjadi bekal berharga untuk bertahan—bahkan tumbuh—dalam karier Anda. Berikut lima strategi cerdas yang bisa diterapkan:

1. Tetap Tenang dan Profesional
Menghadapi atasan yang menyulitkan memang bisa memicu reaksi emosional. Namun, bereaksi secara impulsif justru bisa memperkeruh situasi. Usahakan tetap tenang, berpikir jernih, dan bersikap profesional, bahkan di bawah tekanan. Pilih untuk merespons, bukan bereaksi. Sikap ini akan membantu Anda tetap mengendalikan situasi, alih-alih dikendalikan oleh perilaku buruk atasan.

2. Dokumentasikan Segala Sesuatu
Jika Anda merasa atasan sering bersikap tidak adil atau tidak konsisten, penting untuk mencatat interaksi secara sistematis. Catat tanggal, waktu, isi percakapan, dan bagaimana Anda merespons. Dokumentasi ini akan sangat berguna jika Anda perlu membawa masalah ke HR atau manajemen atas. Simpan catatan di perangkat pribadi, bukan sistem kantor, demi menjaga kerahasiaan dan keamanan.

3. Pahami Ekspektasi dan Pemicu Emosi Atasan
Mengenali apa yang diharapkan atasan dan apa yang biasanya memicu perilaku buruknya dapat membantu Anda meredakan ketegangan. Apakah mereka mudah marah jika tidak mendapat kabar terbaru? Apakah mereka menuntut ketepatan waktu secara ekstrem? Dengan memahami pola tersebut, Anda bisa menyesuaikan pendekatan tanpa menjadi penjilat. Ini tentang strategi komunikasi, bukan menyerah.

4. Tetapkan Batasan, Tapi dengan Bijak
Penting untuk menjaga batas yang sehat, meskipun atasan Anda terkesan menuntut atau mengatur berlebihan. Anda tidak harus mengatakan "ya" untuk semua hal, apalagi jika itu mengorbankan kesehatan mental Anda. Belajarlah mengatakan "tidak" dengan cara profesional dan sopan. Menjaga batasan bukan hanya melindungi Anda dari kelelahan, tapi juga mengajarkan orang lain untuk menghargai Anda.

5. Evaluasi Opsi Jika Keadaan Tidak Kondusif
Jika situasi kerja terasa makin tidak tertahankan dan semua cara telah ditempuh, tidak ada salahnya mempertimbangkan peluang kerja baru. Kesehatan mental dan emosional jauh lebih penting daripada bertahan di lingkungan kerja yang menguras tenaga. Mengevaluasi opsi bukan berarti menyerah, tetapi menyelamatkan diri Anda dari situasi yang merugikan dalam jangka panjang.

Menghadapi atasan yang sulit memang tidak mudah, tetapi bukan tidak mungkin. Dengan pendekatan yang tepat, Anda bisa tetap bertahan, berkembang, dan menjaga kesehatan mental tanpa harus mengorbankan profesionalisme.

Penulis : Binsar Hutapea
Editor: Binsar Hutapea
Berita Terkait