Soyalympic Door of Future 2025: Wujud Dukungan untuk Anak Sensitif Susu Sapi
TABLOIDBINTANG.COM - Sebagai bagian dari komitmennya untuk mendukung anak-anak dengan sensitivitas terhadap susu sapi, Kalbe Nutritionals melalui Morinaga Soya menghadirkan rangkaian kegiatan Soyalympic Door of Future 2025. Program edukatif dan kompetisi ini telah sukses digelar di 12 kota di Indonesia, dan mencapai puncaknya melalui The Final Game yang diadakan di Playtopia Gandaria City, Jakarta.
Kegiatan ini bertujuan membuktikan bahwa anak-anak dengan alergi susu sapi tetap bisa aktif, sehat, dan percaya diri untuk meraih mimpi. Soyalympic menjadi bagian dari inisiatif berkelanjutan bertajuk “Your Choice, Their Future” yang mendorong orang tua untuk lebih yakin dalam memilih nutrisi yang tepat bagi anak mereka.
“Soyalympic bukan hanya ajang olahraga untuk anak-anak yang sensitif terhadap susu sapi, tapi juga simbol gerakan inklusif untuk mengubah rasa takut menjadi semangat. Kami ingin memastikan bahwa setiap anak, tetap bisa tumbuh sehat, aktif, dan percaya diri untuk meraih mimpinya,” ujar Betzylia Wahyuningsih, Brand Manager Morinaga Soya
Sensitivitas terhadap susu sapi atau yang dikenal sebagai Alergi Susu Sapi (ASS) merupakan salah satu jenis alergi makanan yang paling umum pada anak-anak. Data menunjukkan bahwa 25-80% anak berisiko mengalami alergi jika terdapat riwayat alergi dalam keluarga. Tak hanya itu, 70,6% orang tua juga mengaku khawatir anak mereka akan mengalami alergi makanan, terutama pada ibu hamil dengan riwayat keluarga alergi.
Gejala alergi susu sapi sering kali tidak dikenali dengan jelas. Banyak orang tua yang mengira gejala seperti gangguan pencernaan, ruam kulit, atau gangguan tidur hanyalah masalah kesehatan biasa. Padahal, jika tidak ditangani dengan tepat, kondisi ini dapat memengaruhi kualitas hidup dan tumbuh kembang anak secara signifikan.
“Menangani sensitivitas terhadap makanan, termasuk susu sapi, tidak cukup hanya dari sisi medis. Dibutuhkan dukungan dari orang tua, komunitas, dan juga industri nutrisi agar anak-anak tetap bisa tumbuh optimal,” jelas Prof. Dr. Budi Setiabudiawan, dr.Sp.A(K), M.Kes.

Kisah inspiratif datang dari Ryu Kintaro, seorang anak yang dulunya mengalami sensitivitas terhadap susu sapi. Kini, Ryu tumbuh menjadi pribadi yang sehat dan penuh percaya diri. Pengalamannya membuktikan bahwa dengan dukungan yang tepat, anak-anak sensitif tetap bisa berkembang maksimal.
“Dulu waktu kecil aku sering sakit perut, kulit merah-merah, dan gampang rewel. Tapi setelah ketahuan penyebabnya dan mulai minum susu soya, semuanya berubah. Sekarang aku bisa aktif, ikut kegiatan, dan nggak ngerasa beda dari anak-anak lain,” tutur Ryu Kintaro
Soyalympic Door of Future 2025 tidak hanya menghadirkan kompetisi seru bagi anak-anak, tapi juga melibatkan berbagai elemen penting seperti dokter, komunitas parenting, rumah sakit, hingga pemangku kebijakan. Ribuan anak telah ikut serta dalam ajang ini yang dibagi dalam dua kategori: individu dan kelompok. Pemenang kategori individu mendapatkan hadiah utama berupa petualangan belajar ke Jepang.
Sebagai simbol semangat yang tak pernah padam, acara ditutup dengan momen penyalaan Obor Harapan yang melibatkan perwakilan Morinaga Soya, tenaga medis, orang tua, dan anak-anak inspiratif. Obor ini menjadi lambang semangat untuk terus mendukung tumbuh kembang anak-anak dengan sensitivitas susu sapi.
Morinaga Soya juga mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) atas kontribusinya dalam memberikan edukasi seputar alergi kepada pasangan orang tua dan anak terbanyak di Indonesia. Hal ini menjadi bukti bahwa edukasi dan dukungan bisa memberikan perubahan besar bagi masa depan anak-anak Indonesia.
“Kami percaya setiap anak, termasuk mereka yang memiliki sensitivitas terhadap susu sapi, berhak tumbuh sehat dan percaya diri. Melalui Soyalympic dan kampanye Your Choice, Their Future, kami ingin terus mendampingi orang tua dalam setiap langkah kecil yang menentukan masa depan. Kami berharap semangat hari ini menjadi pengingat bahwa dengan dukungan yang tepat, setiap anak bisa jadi juara dalam versinya masing-masing,” tutup Betzylia Wahyuningsih