Squline Meraih Prestasi di Impact Investment Summit Asia Pacific 2018

Tubagus Guritno | 15 November 2018 | 09:17 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Pelopor platform pembelajaran online, Squline, kembali meraih prestasi. Squline bersama dengan Habibi Garden ditunjuk Telkomsel sebagai perwakilan Indonesia di acara Future Makers yang diselenggarakan pada perhelatan Impact Investment Summit Asia Pacific di Sydney, Australia pada 7-9 November 2018.

Kedua evangelist The NextDev ini bersaing dengan delapan perusahaan startup se-Asia Pasifik sebagai finalis Optus Singtel Group Future Makers. Mereka yang lolos berhak membawa pulang pendanaan sebesar US$ 100.000.

"Sejak pertama diluncurkan program Corporate Social Responsibility (CSR) kami, The NextDev, bertujuan untuk menggali potensi anak muda Indonesia dalam menciptakan mobile apps yang mampu memberikan dampak sosial positif bagi masyarakat,” ujar Denny Abidin selaku GM External Corporate Communications.

Telkomsel (Indonesia) bersama dengan Optus (Australia), Singtel (Singapura), AIS (Thailand), dan Globe (Filipina) berpartisipasi di ajang The Impact Investment Summit tahun ini sebagai bagian dari Singtel Group Future Makers Program.

"Sejak pertama diluncurkan, program Corporate Social Responsibility (CSR) kami, The NextDev, bertujuan untuk menggali potensi anak muda Indonesia dalam menciptakan mobile apps yang mampu memberikan dampak sosial positif bagi masyarakat," kata Denny Abidin, GM External Corporate Communications Telkomsel dalam siaran pers, Rabu (14/11).

Denny menuturkan The NextDev mengajak anak muda untuk mewujudkan imajinasi dan ide mereka dalam hal pengembangan Kota Pintar dan Desa Pintar, serta menjadi bagian dari program untuk membentuk masa depan Indonesia yang lebih baik.

Telkomsel sebagai bagian dari SingTel Group memiliki strategi untuk membangun corporate image Telkomsel sebagai World Class Digital-Telco Company yang memenangi penghargaan tingkat global dan diakui oleh aliansi negara-negara Singtel Group di tingkat regional Asia Pasifik.

Strategi berupa mengembangkan startup solusi teknologi digital yang dijalankan oleh anak Indonesia ini berhasil membawa Squline dan Habibi Garden untuk maju ke ajang Future Makers.

Squline mempercayakan kepada Tomy Yunus Tjen selaku CEO dan Yohan Limerta selaku CTO untuk maju mewakili perusahaan di Sydney. 

Squline adalah sebuah sarana pembelajaran online yang dibuat untuk memberikan pengalaman baru dalam mempelajari bahasa asing. Dirancang untuk mereplikasi pengalaman belajar bahasa asing seperti langsung di negara asal bahasanya.

Mengandalkan sistem belajar one-on-one melalui fitur video call, siswa Squline dapat berinteraksi dengan pengajar sehingga sesi belajar berlangsung secara dua arah. Tidak hanya itu, Squline juga menyediakan materi belajar terstruktur yang disesuaikan dengan kemampuan penggunanya.

Penulis : Tubagus Guritno
Editor: Tubagus Guritno
Berita Terkait