Ketika Introver Menikahi Ekstrover, Seperti Ini Caranya Agar Pernikahan Tetap Bertahan

Wida Kriswanti | 7 Mei 2021 | 12:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Ketika seorang introvert dan ekstrovert jatuh cinta lalu kemudian menikah, terasa seperti sesuatu yang ideal. Saling melengkapi. Saling menutupi kekurangan. Seimbang. Namun benarkah demikian?

Well, introvert, sebentar saja menghabiskan waktu bersama ekstrovert, sudah terasa melelahkan. Bisa terbayangkan jika mereka harus terikat selamanya dengan seorang ekstrovert karena telanjur memilihnya sebagai suami atau istri. Bisa tetap hidup saja sudah patut disyukuri, hehehe.

Seperti halnya ekstrovert yang tidak mungkin disuruh menjadi introvert, maka introvert pun kesulitan bila diminta menjalani hidup seperti ekstrovert. Akan tetapi, kemungkinan seorang ekstrovert untuk tertekan dan terganggu kesehatan mentalnya jauh lebih kecil dibanding seorang introvert, ketika dituntut menyesuaikan diri.

Dilansir dari Brides, terdapat perbedaan mendasar antara introvert dan ekstrovert, dalam hal membangkitkan semangat. Seorang introvert, membutuhkan kesendirian agar pikirannya kembali fresh. Sedangkan seorang ekstrovet butuh bertemu banyak orang agar kembali bergembira menjalani hari-hari. Pahami ini dulu jika kebetulan Anda menikahi seorang ekstrovert.

Setelah mengetahui dan memahami perbedaan ini, langkah selanjutnya adalah mengomunikasikan beberapa hal berikut kepada pasangan ekstrovert Anda. Dengan cara ini, Anda akan mendapatkan apa yang dibutuhkan dan membuat Anda bahagia di dalam pernikahan yang dijalani.

1. Ingatkan pasangan ekstrovert Anda, bahwa kesendirian adalah kebutuhan yang harus dipenuhi secara berkala

Ya, pastikan pasangan Anda bahwa jika Anda kehilangan kesempatan memenuhi kebutuhan mendasar ini, Anda bisa jadi sangat tidak bahagia. Salah satu pihak tidak bahagia, maka pernikahan akan sulit untuk harmonis. Ingatkan pasangan ekstrovert Anda, ya.

2. Tenangkan pasangan ekstrovert Anda, katakan bahwa jangan menganggap personal terkait kebutuhan menyendiri tersebut

Setelah menjelaskan soal kebutuhan menyendiri secara berkala, lanjutkan dengan menenangkan pasangan ekstrovert Anda bahwa semua ini tak ada hubungannya dengan rasa cinta yang berkurang atau tidak mau didekati. Yakinkan, Anda tetap cinta.

3. Ciptakan batasan yang jelas

Agar tidak menimbulkan kesalahpahaman, ada baiknya tetapkan sejak awal kapan waktu dalam satu minggu Anda benar-benar ingin menyendiri. Sabtu pagi atau Minggu pagi, utarakan dan sepakati. Lalu katakan, kalau Sabtu malam atau Minggu malam, Anda bisa "diganggu" untuk bersenang-senang bersama.

4. Pahami bahwa cara Anda menghadapi tekanan bisa jauh berbeda dengannya

Ketika sebagai pasangan Anda tiba-tiba mengalami masalah atau persoalan pelik, jangan kaget jika cara Anda dan dia bereaksi terhadap masalah bisa sangat berbeda. Anda mungkin butuh secara mendadak menyendiri dan menyepi. Sedangkan pasangan ekstrovert Anda malah mengekspresikan keluh kesahnya kepada orang lain atau bahkan di media sosial. Maka solusinya adalah dengan tidak mempermasalahkan cara berekspresi satu sama lain yang berbeda ini.

5. Komunikasikan lagi dan lagi, dan berkompromilah

Pada akhirnya terhadap semua perbedaan, termasuk perbedaan karakter antara introvert dan ekstrovert, komunikasi dan kompromi adalah kunci. Jangan merasa lelah untuk mengomunikasikannya lagi dan lagi, agar Anda dan dia semakin memahami satu sama lain dan bertahan selama-lamanya dalam biduk rumah tangga.

Penulis : Wida Kriswanti
Editor: Wida Kriswanti
Berita Terkait