Mom, Ini Alasan Mengapa Sebaiknya Tidak Membanjiri Anak dengan Pujian 'Good Job'

Wida Kriswanti | 7 Mei 2021 | 20:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Mungkin kita sering mendengar atau bisa jadi melakukannya sendiri, memuji anak dengan kalimat 'good job!'. Setiap kali anak melakukan sesuatu, good job! Setiap kali anak mau menangis tapi tidak jadi, good job! Setiap kali anak makan lahap, good job! Dan lain-lain. Ada kali 10 atau lebih kalimat pujian ini dilontarkan seorang ibu kepada anaknya dalam satu hari.

Tujuan para orang tua, terutama ibu, adalah menerapkan good parenting. Dengan harapan pujian-pujian yang disampaikan rutin (atau sering) bisa membesarkan hati anak, membuat anak merasa dicintai, atau merasa dihargai. Tujuannya yang sangat baik, ya? Namun kenyataannya, pujian 'good job' yang begitu murahnya ditebar, bisa melukai anak dengan cara yang tidak terbayangkan sebelumnya.

Penulis sekaligus pemberi kuliah Alfie Kohn, menyatakan, tipe pujian semacam ini tidak benar-benar bisa menaikkan rasa percaya diri anak. Tapi malah membuat anak ketergantungan dan selalu membutuhkan persetujuan orang lain atas segala tindak-tanduknya. Dalam artian, memuji anak atas sesuatu yang sebetulnya tidak masuk kategori prestasi, seperti kesediaan makan sayur, membantu adiknya, atau hanya karena menggantung bajunya sendiri, hanya akan mengacaukan motivasi anak dalam melakukan sesuatu, seperti dilansir dari Pure Wow.

Jadi anak akan melakukan sesuatu bukan karena ingin melakukannya, melainkan karena anak tahu itu bagus dilakukan dan dia bisa mendapatkan pujian. Selain itu, membanjiri dengan pujian 'good job' hanya membuat anak merasa telah melakukan sesuatu yang hebat, alih-alih membuat mereka bebas memilih yang baik untuk diri mereka sendiri. Akibatnya, lambat laun anak bisa kehilangan minat karena melulu dikomentari atau melulu harus disetujui atas segala yang dilakukannya.

Risiko lainnya, anak yang sering dipuji 'good job' akan tumbuh menjadi seseorang yang lebih fokus pada hasil ketimbang proses. Dan menjadi mudah merasa gagal ketika hasil yang dicapai tidak seperti yang ditargetkan.

Penulis : Wida Kriswanti
Editor: Wida Kriswanti
Berita Terkait