Kiat Membangun Perkawinan yang Kuat dan Membahagiakan

Redaksi | 14 Juli 2021 | 04:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Perkawinan yang kuat merupakan fondasi di mana di atasnya dibangun kehidupan seluruh keluarga. Perkawinan yang kuat mendatangkan berbagai manfaat. Jika perkawinan Anda kuat, seluruh keluarga akan kuat. Hidup Anda akan lebih damai.

Anda akan menjadi orangtua yang lebih baik dan bisa dipastikan, Anda akan lebih senang dan bahagia dalam menjalani kehidupan Anda. Berikut, langkah-langkah untuk membangun perkawinan yang kuat menurut Elizabeth Pantley dalam bukunya Kid Cooperation and Hidden Message.

Buat komitmen

Untuk menciptakan dan mempertahankan perkawinan yang kuat, Anda harus mengambil langkah pertama yang sangat penting. Anda harus bersedia memberikan waktu, upaya, dan pemikiran Anda kepada perkawinan Anda. Pernyataan ini mungkin membuat Anda berpikir atau memprotes, bagaimana mungkin memberikan waktu untuk perkawinan, jika punya 3 anak, bekerja paruh waktu di kantor, mengerjakan semua tugas rumah tangga, memasak, dan mencuci. Waktu dan energi Anda sudah habis semuanya. Tak ada lagi energi dan waktu tersisa untuk perkawinan.
    
Elizabeth Pantley punya pendapat menarik tentang hal ini. "Saya bisa mengerti karena saya juga punya 4 anak, punya bisnis sendiri. Saya tahu, betapa sibuknya hidup ini. Tapi, perkenankan saya mengajukan satu pertanyaan penting: apakah Anda senang punya 3 anak yang masih kecil-kecil, kerja paruh waktu, mengerjakan semua tugas rumah tangga, memasak dan mencuci dan melakukan segala sesuatu yang harus dilakukan orangtua tunggal? Karena jika Anda mengerjakan segala sesuatu yang lainnya dan mengabaikan perkawinan Anda, hal itulah yang akan terjadi," katanya dalam sebuah seminar menjawab pertanyaan seorang ibu muda.
    
Jawaban ini menyadarkan para ibu rumah tangga yang menghadiri seminarnya. Bahwa mereka telah meletakkan perkawinannya pada urutan terakhir dalam prioritas mereka. Dan bahwa cara seperti ini bisa menghancurkan perkawinan mereka.
    
Coba pikirkan lagi ungkapan di atas, Anda harus memberikan waktu, upaya, dan pemikiran ke dalam perkawinan Anda. Pemikiran selanjutnya akan membantu Anda melaksanakan komitmen ini dan akan mendatangkan kehidupan baru, memberikan makna baru ke dalam hidup perkawinan Anda. Hal-hal istimewa akan terjadi. Anda akan jatuh cinta lagi kepada pasanan Anda. Anak-anak Anda akan merasakan manfaat dari prekawinan yang lebih kuat.

Mereka merasa aman jika tahu ibu dan ayah mereka saling mencintai satu sama lain terutama karena mereka tahu, 50% dari perkawinan berakhir dengan perceraian. Sebagian dari teman anak-anak Anda sudah merasakan perceraian atau hidup dalam keluarga yang sedang dalam proses cerai. Anak Anda perlu bukti dari kehidupan sehari-hari, bahwa kehidupan keluarga mereka stabil dan bisa diprediksi.

Jika Anda membuat komitmen untuk perkawinan Anda, anak-anak Anda akan merasa beda. Mereka tak akan menderita karena ditinggal atau harus hidup dengan keluarga lain karena ayah ibunya cerai. Mereka akan berkembang jika perkawinan Anda dan kehidupan keluarga mereka berkembang.

Cari sisi baik

Anda menikahi pasangan Anda dengan banyak alasan baik. Pasangan Anda punya banyak keistimewaan. Langkah pertama Anda untuk menambahkan kehangatan dan kebahagiaan ke dalam perkawinan Anda adalah mencari hal-hal baik dan mengabaikan hal-hal buruk. Biasakan untuk mengabaikan hal-hal kecil yang menjengkelkan.

Kaus kaki kotor yang berserakan di lantai, cangkir kopi yang sudah 2 hari tidak dicuci, piyama flanel sobek, sendawa yang kurang elegan saat makan malam. Lebih baik pilih untuk mencari hal-hal yang membuat Anda tersenyum. Caranya berguling di lantai dengan bayi Anda. Istri Anda membuatkan kue favorit Anda, rasa damai karena mengenal seseorang begitu baiknya sampai Anda bisa mengenakan piyama sobek atau bersendawa di meja makan.

Beri dua pujian setiap hari

Sesudah menetapkan komitmen untuk mencari hal-hal baik dalam diri pasangan Anda, kini saatnya untuk mengatakannya. Ini adalah kunci emas menuju hati pasangan Anda. Dunia kita begitu penuh dengan input negatif, dan kita begitu jarang mendapatkan pujian dari orang lain.

Ketika kita mendapatkan pujian, kita bukan hanya senang dengan diri kita sendiri, tapi juga senang dengan orang yang memberikan pujian. Pikirkan lagi. Jika pasangan Anda mengatakan, "Kamu adalah yang terbaik. Saya sangat senang memilih menikahimu," bukan hanya membuat Anda merasa dicintai, tapi juga membuat merasa lebih cinta kepadanya.
    
Pujian itu mudah dan gratis. Pujian itu hebat. Anda hanya cukup mengucapkannya. Bisa tentang apa saja. "Makan malamnya enak. Kamu membuatkan saus favorit saya." "Terimakasih sudah ambil baju laundry. Kamu sangat baik, menghemat waktu saya." "Sweater itu tampak cantik karena kamu yang pakai."

Jadi orang baik

Kedengarannya mungkin janggal. Tapi coba pikirkan atau renungkan. Berapa kali Anda melihat atau mengalami pasangan memberikan perlakukan kasar dan tidak sopan kepada satu sama lain, bahkan yang tak akan mereka lakukan pada teman? Kadang, kita anggap remeh pasangan kita dan secara tidak sengaja menunjukkan kekasaran.

Seperti kata pepatah, jika Anda punya dua pilihan antara menjadi benar dan menjadi baik, pilih menjadi baik. Atau seperti kata bijak sahabat Bambi, Thumper si kelinci, "Jika kamu tak bisa mengatakan sesuatu yang baik, jangan katakan apa pun."

Tetapkan medan perang

Dalam setiap hubungan manusia akan selalu ada perselisihan dan konflik. Kuncinya adalah menentukan apa yang pantas dipertengkarkan dan mana yang lebih baik diabaikan. Dengan melakukan hal ini, Anda akan menemukan jauh lebih sedikit energi negatif di antara Anda.

Mulai sekarang, setiap kali Anda merasa jengkel, ambil waktu satu menit untuk memikirkan masalah itu, dan tanya pada diri sendiri beberapa pertanyaan, "seberapa penting hal ini?" Apakah berguna dipertengkarkan? Apa manfaatnya mempertengkarkan hal ini dibanding melepaskannya?

Pelukan 60 detik

Anda sering bisa mengenali pasangan yang baru menikah hanya dengan melihat betapa seringnya mereka saling menyentuh satu sama lain, gandengan tangan, duduk berdekatan, menyentuh lengan, ciuman. Dan Anda bisa mengenali pasangan yang lama menikah dari sedikitnya sentuhan.

Ibu, terutama, sering kurang merasakan kebutuhan kontak fisik dengan pasangannya karena bayi dan anak-anak kecil memberikan begitu banyak kesempatan untuk menyentuh dan memeluk. Jadi, ini peringatan sederhana: upayakan untuk lebih sering menyentuh suami Anda. Tepukan di bahu, rangkulan, ciuman, pijatan di bahu. Rasa senang yang dihasilkannya akan baik untuk Anda berdua melebihi upaya yang Anda kerahkan. Cara melakukannya sebagai berikut:
    
Setiap kali Anda berpisah sementara waktu, buat aturan Anda akan memeluk, menyentuh atau berhubungan dengan pasangan Anda selama 60 detik. Cara ini bisa mencandu. Jika Anda mengikuti saran ini, Anda akan segera menemukan, Anda dan pasangan akan lebih sering saling membelai, dan meningkatkan aspek romantis dalam perkawinan Anda.

Luangkan lebih banyak waktu bicara dan mendengarkan

Yang dimaksud di sini bukan, "Jangan lupa ambil seragam sepak bola si Jimmy" atau "Malam ini saya ada rapat orangtua murid." Yang dimaksud adalah biasakan untuk saling berbagi pemikiran tentang apa yang Anda baca di koran, apa yang Anda tonton di TV, harapan-harapan Anda, impian-impian Anda dan kerisauan-kerisauan Anda. Bangkitkan minat pada hal-hal yang disukai pasangan Anda dan tanyakan. Dan lalu dengarkan jawabannya.

Nikmati waktu sebagai pasangan

Perkawinan Anda akan sangat sulit berkembang jika Anda menghabiskan semua waktu Anda menjadi 'ayah' dan 'ibu'. Anda perlu menggunakan waktu secara teratur untuk menjadi suami dan istsri. Tidak berarti Anda harus berlibur 2 minggu di Hawaii (kendati pun ini juga menyenangkan).

Cukup dengan hal-hal kecil dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari ngobrol berdua tanpa interupsi, atau menikmati kebersamaan tanpa bayi di pangkuan, si kecil yang menarik-narik rok Anda, atau si remaja yang merengek minta kunci mobil. Jalan kaki pagi atau sore di sekitar rumah, atau minum teh/ kopi berdua sesudah semua anak tidur, akan menciptakan hubungan istimewa antara Anda dan pasangan. Boleh membicarakan anak ketika Anda ngobrol berdua karena bagaimana pun, anak-anak adalah salah satu koneksi terpenting dalam hubungan Anda.
    
Jika Anda dan pasangan Anda berhubungan secara teratur dalam cara yang memupuk hubungan, Anda akan menemukan pembaharuan cinta di antara Adna berdua. Pembaharuan semangat yang membuat Anda menjadi orangtua yang lebih penyayang dan lebih baik. Anda bertanggungjawab kepada diri sendiri, kepada anak-anak Anda, untuk memupuk dan menguatkan perkawinan Anda.
    
Jadi, coba terapkan ide-ide ini dalam 30 hari mendatang dan perhatikan betapa perkawinan Anda bersinar dengan cahaya yang sama sekali baru.

Penulis : Redaksi
Editor: Redaksi
Berita Terkait