5 Pemeriksaan Kesehatan Reproduksi yang Wajib Dilakukan Wanita

Redaksi | 20 September 2021 | 09:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Mengingat anatomi tubuh wanita yang unik, bukan satu hal yang aneh jika penyakit yang berkaitan dengan reproduksi wanita justru tinggi. Guna menghindari penyakit serta mendeteksinya lebih dini, maka ada baiknya wanita memeriksakan diri ke dokter. Ada pemeriksaan medis tertentu yang mestinya dijalani wanita selama hidupnya. Asal tahu saja, pemeriksaan penglihatan dan pendengaran pun direkomendasikan setiap 10 tahun lho. Coba pelajari apa saja pemeriksaan kesehatan yang ditujukan untuk wanita. 

Pap smear (lakukan setiap 1-3 tahun)
Pemeriksaan Pap smear penting dilakukan untuk semua wanita yang berumur 21 tahun ke atas atau yang sudah aktif secara seksual. Jadi di bawah umur 21 pun harus dilakukan jika aktivitas seksualnya tinggi, dimulai dalam kurun waktu 3 tahun setelah pertama kali berhubungan intim. Pemeriksaan yang dikembangkan Dr. George Papanicolaou tahun '50-an ini untuk mendeteksi perubahan sel leher rahim abnormal yang mungkin saja memicu kanker leher rahim.
Semula kanker leher rahim menjadi penyebab kematian tertinggi di kalangan wanita yang mengidap kanker. Berkat Pap smear, kini peringkatnya turun. Menurut Mayo Clinic, kanker jenis ini menempati penyebab kematian ke-15, dengan sekitar 3700 wanita yang menderita akibat kanker leher rahim setiap tahun.

HPV (human papillomavirus)
Mengingat HPV menjadi penyebab dari semua kasus kanker leher rahim, penting bagi wanita untuk menjalani tes ini. Ada lebih dari seratus jenis HPV, tapi hanya beberapa yang bisa berkembang menjadi kanker leher rahim. Penting dicatat juga bahwa tidak semua wanita yang terjangkit HPV jenis tertentu yang memicu kanker leher rahim akan terkena kanker tersebut. Hal ini terjadi karena deteksi dini melalui Pap smear tadi. Kabar baiknya, sudah ada vaksin yang melindungi wanita melawan 2 jenis HPV paling agresif. Vaksin yang dinamakan Gardisil, dikembangkan Merck, sedangkan vaksin lain yang dikembangkan GlaxoSmithKline yang disebut Cervarix.

Mammogram (lakukan setiap 1-2 tahun)
Mulai umur 40, semua wanita perlu memeriksakan diri untuk mendeteksi kemungkinan terkena kanker payudara melalui alat yang dinamakan mammografi. Wanita yang umurnya lebih muda namun berisiko tinggi, juga perlu menjalani mamogram setiap tahun. Pemeriksaan ini aman, relatif tidak mengakibatkan nyeri, dan perlu dilakukan. Menurut catatan National Breast Cancer Foundation, deteksi dini kanker payudara menyebabkan naiknya persentase penderita yang bisa diselamatkan dalam waktu 5 tahun hingga 96 persen.

PMS (penyakit menular seksual)
Kapan saja Anda merasa terkena penyakit menular seksual (PMS), segera temui dokter untuk menjalani pemeriksaan. Adanya cairan organ kewanitaan yang tidak biasa, menjadi semacam pertanda untuk segera menemui dokter. Timbulnya cairan abnormal di organ kewanitaan tidak selalu berarti ada indikasi PMS, tetapi biasanya menjadi indikasi adanya PMS atau infeksi organ kewanitaan.

Pemeriksaan HIV
Menurut pedoman di Amerika, semua orang yang memeriksakan diri ke dokter atau pasien yang pernah masuk UGD seharusnya menjalani pemeriksaan HIV secara rutin. Dengan pemeriksaan rutin, diyakini membuat penyebaran HIV, virus yang menyebabkan AIDS, menurun hingga 30 persen. 

Penulis : Redaksi
Editor: Redaksi
Berita Terkait