Majukan Pendidikan Indonesia, Ada 1.500 Paket Belajar Daring Berupa Gawai dan Kuota Internet

Yoga Prakoso | 19 September 2021 | 00:50 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Pendidikan salah satu fondasi untuk memajukan peradaban masyarakat dan negara. Sayang, upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia menghadapi sejumlah kendala. Dibutuhkan sinergi dari berbagai pihak untuk mengatasinya. Karenanya, Danone Indonesia via PT Sarihusada Generasi Mahardhika (SGM) bersama Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi RI membuat perjanjian kerja sama soal Dukungan Akses Pendidikan Jarak Jauh dan Peningkatan Nutrisi Bagi Peserta Didik.

Penandatangan kerja sama dilakukan Vice President General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sugijanto bersama Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar dan Menengah, Jumeri, S.TP., M.Si. pada Jumat (17/9/2021). Ruang lingkup kerja sama ini menyasar pada 5 aspek. Pertama, keberlanjutan dukungan pencetakan dan pendistribusian lebih dari 40.000 eksemplar Modul Pembelajaran Jarak Jauh Luring Tingkat SD untuk beberapa kabupaten yang tergolong 3T di Indonesia, yaitu Manggarai Barat (NTT), Kutai Barat (Kalimantan Timur) dan Kepulauan Tanimbar (Maluku).

Kedua, 1.500 paket belajar daring dalam bentuk gawai, kuota internet, dan program belajar daring anak usia SD di 25 kabupaten. Ketiga, rehabilitasi 10 bangunan fasilitas pendidikan SD di 10 kabupaten. Keempat, bantuan dana pendidikan untuk 800 siswa SD di beberapa kabupaten atau kota. Terakhir, dukungan 25 ribu paket nutrisi susu pertumbuhan bagi siswa PAUD di Jambi, Sumatra Selatan, dan Lampung.

“Kerja sama ini salah satu contoh praktik kemitraan pemerintah dan sektor usaha untuk mendukung pendidikan anak Indonesia guna mewujudkan Merdeka Belajar,” kata Jumeri dalam siaran pers yang kami terima pekan ini. Vera menambahkan, “Kerja sama dengan Kemendikbudristek RI salah satu langkah konkret kami untuk memperkuat pendidikan dan kualitas hidup masyarakat di masa depan. Tidak terkecuali anak-anak yang saat ini memiliki tantangan kesulitan akses belajar.”

Penulis : Yoga Prakoso
Editor: Yoga Prakoso
Berita Terkait