Bulan Kesadaran Kanker Payudara Sedunia, Inisiatif Publik untuk Deteksi Dini Masih Rendah

Yoga | 7 Oktober 2021 | 00:00 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Data The Global Cancer Observatory tahun 2020 menyebut di Indonesia, kanker payudara adalah kanker terbanyak pada perempuan dengan proporsi 30,8 persen dari total kasus kanker lain. Jumlah kasus barunya mencapai 65.858. Kanker payudara di Tanah Air menempati urutan kedua penyebab kematian akibat kanker dengan persentase 9,6 persen. Salah satu penyebab tingginya angka kejadian dan kematian akibat kanker payudara, rendahnya tingkat kesadaran masyarakat untuk mendeteksi dini dan memeriksa payudara secara klinis. Riset Kementerian Kesehatan RI pada 2016 menyebut tingkat penetrasi Sadari (Periksa Payudara Sendiri) yakni 46,3 persen sementara Sadanis (Periksa Payudara Klinik) hanya 4,4 persen.

Ini dibahas dalam peluncuran virtual Charm Extra Maxi Pink Ribbon, bertema “Mendukung Kegiatan Pink Ribbon Pertama Kalinya dalam Industri Pembalut Wanita untuk Meminimalkan Angka Kematian Akibat Kanker Payudara,” Rabu (6/10/2021). Presiden Direktur PT. Uni-Charm Indonesia Tbk, Yuji Ishii, membeberkan, jika dibandingkan dengan negara ASEAN dan sekitar, tingkat jumlah kasus baru (sebesar 16,6 persen) dan tingkat kematian yakni 9,6 persen, di Indonesia akibat kanker payudara. Ini cenderung tinggi.

Sejalan dengan Bulan Kesadaran Kanker Payudara Sedunia tiap Oktober, PT. Uni-Charm Indonesia Tbk. merilis Charm Extra Maxi Pink Ribbon Special Edition dan menyumbangkan sebagian hasil penjualan produk untuk mendukung Yayasan Kanker Payudara Indonesia. Dengan total pengguna sekitar 28 juta di Indonesia, diharapkan pesan di kemasan Charm Extra Maxi Pink Ribbon Special Edition tersampaikan dengan baik. “Cara melakukan Sadari tertera di belakang kemasan dengan ilustrasi yang mendorong konsumen melakukannya secara mudah di rumah. Produk berdesain khusus ini ada di sejumlah toko mulai Oktober 2021,” kata Yuji.

Ketua dan pendiri YKPI Linda Agum Gumelar, menyambut hangat dukungan donasi buat YKPI. Donasi akan dimanfaatkan untuk mendukung program sosialisasi skrining dan deteksi dini kanker payudara sekaligus mengampanyekan Sadari. “Tujuannya, menurunkan angka kejadian kanker payudara stadium lanjut sesuai dengan visi YKPI yaitu Indonesia bebas kanker payudara stadium lanjut,” beri tahu Linda. 

Penulis : Yoga
Editor: Yoga
Berita Terkait